Banjir ‘cileuncang’ yang kerap kali melanda berbagai area Kota Kembang menjadi tantangan solusi bagi salah satu peneliti dan pengajar di Institut Teknologi Bandung, Prof. Bambang Sunendar Purwasamita. Hal ini disebabkan oleh volume air yang tidak dapat sepenuhnya teralirkan ke dalam sistem drainase sehingga mengubah permukaan badan dan bahu jalan menjadi saluran air sementara. Alhasil setelah hujan reda, material jalan aspal rusak tergerus dan berlubang. Maka dibutuhkan pendekatan lain yang mampu meminimalisasi limpasan air berlebih ketika hujan deras terjadi.
Melalui proses riset sejak tujuh tahun lalu, beliau bersama tim yang tergabung di Laboratorium Pemrosesan Material Maju, Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, kini telah berhasil mengembangkan suatu material yang mampu mengalirkan air jauh lebih cepat dibandingkan aspal maupun beton. Material bernama GeoPore atau yang sering disebut ‘GeoPori’ atau ‘Jalan Berpori’ ini mampu menyerap serta mengalirkan air lebih dari 1000 liter/m2 per menit. Material tanpa aspal dan semen ini dapat dicetak dalam bentuk blok untuk kebutuhan paving atau bentuk campuran layaknya proses pembuatan jalan beton. Oleh karena itu, GeoPori sangat cocok diaplikasikan di trotoar, halaman parkir, maupun badan dan bahu jalan untuk tipe kendaraan Golongan I.
Info selengkapnya, silakan menghubungi:
Prof. Bambang Sunendar Purwasasmita
Laboratorium Pemrosesan Material Maju
LABTEK VI, Lantai 1
Telp: +62-22-2534115/ 2534116
Surel: purwa@tf.itb.ac.id
--
GeoPori
Hasil kerjasama:
1. Advanced Materials Processing Laboratory ITB
2. Institut Teknologi Bandung
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat
4. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Tim Peneliti:
1. Prof. Bambang Sunendar Purwasasmita
2. Lia Amelia Tresna Wulan Asri
3. Heri Setiawan
4. Raisa Khairani
5. Adi Surya Pradipta
Didukung oleh:
Direktorat Sarana dan Prasarana ITB
UPT Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan ITB
Bapak Dedi 'Oji' (SP ITB)
Andrie Harmaji (Lab Prosmat)
Ayu Jessy (Videografer)
