Perbandingan Kolam Beton dan Tanah
Kalau mau dibandingkan, sebenarnya ada banyak sekali aspek yang menjadi tolak ukur. Tapi kita tidak akan mengulas semuanya. Cukup secara garis besar saja.
Untuk perbedaan ini secara gamblang bisa dilihat pada masing-masing kelebihan dan kekurangannnya. Sebagai berikut :
1. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Tanah Untuk Budidaya
Wadah budiaya yang masih menggunakan tanah memiliki beberapa keunggulan seperti ketersediaan pakan alami, biaya pengadaan yang lebih murah, dan tanah memiliki keberagaman organisme yang memungkinkan terjadinya penguraian secara alami.
Untuk memiliki kolam tanah membutuhkan biaya yang relatif murah. Pengadaan kolam dilakukan dengan menggali sesuai ukuran dengan bantuan alat dan bisa dilakukan secara manual. Selain itu kolam tidak memerlukan material tambahan, hanya tanah saja sehingga harganya lebih murah.
Keberadaan organisme renik sebenarnya memiliki fungsi alami dalam ekosistem. Karena diantaranya ada mikroorganisme pengurai yang memang berfungsi mengurai limbah dan kotoran.
Selain itu ada juga banyak ditemukan pakan alami yang bisa dimanfaatkan oleh ikan. Sehingga bisa menekan biaya dan limbah akibat pakan buatan.
Namun juga ada kekurangan dari kolam tanah yang menjadi pertimbangan untuk menggunakannya. Yaitu :
Kolam tanah hanya mendukung budidaya ikan dalam skala tradisional. Akibatnya ini memengaruhi pada penggunaan teknologi dalam budidaya yang dilakukan. Semakin tinggi tingkatan teknologi maka semakin tinggi padat tebar.
Perlu kita pahami bahwa padat tebar ini berkaitan dengan pemanfaatan lahan. Padat tebar dapat diartikan berapa banyak ikan yang bisa dibudidayakan dalam setiap 1 meter kubik. Semakin tinggi maka semakin efisien pemanfaatan lahannya.
Beberapa keunggulan kolam semi permanen diantaranya yaitu wadah lebih kuat sehingga cenderung lebih aman dan awet, air bebas atau minim lumpur, dan perawatan cukup mudah.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kolam beton adalah campuran semen, pasir dan batu bata sehingga menjadikan konstruksi kolam yang jauh lebih kuat. Pastinya ini memiliki dampak yang baik bagi kegiatan budidaya yang dilakukan.
Sayangnya kolam tanah hanya mendukung budidaya dengan padat tebar rendah. Untuk budidaya ikan nila misalnya yang hanya memuat 6-10 ekor per meter kubik. Sedangkan untuk udang hanya sekitar 20 - 60 PL/ meter kubik. Jumlah tersebut menandakan padat tebar yang rendah.
Mungkin kita bisa membayangkan untuk menghasilkan 1 ton udang berapa perkiraan luas lahan yang dibutuhkan dalam jangka waktu pemeliharaan udang 3 bulan.
Selain itu namanya juga tanah, jika terkena air akan menimbulkan lumpur. Hal ini yang menjadi kekurangan kolam tanah, sulit dilakukan pengangkatan kotoran di dasar (sipon). Oleh karena itu tahapan persiapan kolam tanah harus dilakukan dengan sebaik mungkin.
2. Kelebihan dan Kekurangan Kolam Beton
Wadah beton atau juga dikenal dengan kolam semi permanen memiliki beberapa kelebihan yang menjadi pertimbangan bagi pembudidaya untuk menggunakannya.
Contohnya seperti pada budidaya ikan kolam air deras yang menggunakan kolam beton. Beton dipilih karena dianggap jauh lebih kokoh untuk menahan arus air. Selain itu daya tahan yang kuat memungkinkan pemakaian dalam jangka waktu lama.
Minimnya biaya perawatan, resiko kebocoran sangat minim, dan jangka waktu pemakaian yang sangat lama menjadi pertimbangan penggunaan kolam beton. Selain itu karena tidak berbatasan langsung dengan tanah maka kolam akan terbebas dari lumpur, atau paling tidak keberadaan lumpur sangat minim.
Selama masa pemeliharaan ikan, perawatan cukup mudah dilakukan. Anda bisa melakukan penyiponan untuk membuang kotoran di dasar kolam. Berbeda jika kolam tanah yang sulit dilakukan sipon karena memiliki dasar berlumpur.
Namun meski mempunyai banyak sekali keunggulan bukan berarti tidak ada nilai minusnya. Beberapa kekurangan penggunaan kolam beton adalah biaya yang dibutuhkan lebih besar, jika terjadi kerusakan cenderung sulit diatasi atau membutuhkan biaya besar, sangat tidak fleksibel.
Bahan untuk membuat set wadah budidaya semi permanen tidak murah, butuh biaya yang cukup mahal. Anda bisa menghitung sendiri berapa biaya pengeluaran untuk membuat kolam beton dengan bahan campuran semen, pasir, bata, rangka dan juga jangan lupakan sewa tanah jika anda menyewa lahan.
Semua itu hatus menjadi perhitungan sejak awal. Bentuk wadah juga memengaruhi biaya pengeluaran loh. Harga kolam air deras dengan air tenang pastinya berbeda cukup jauh. Jadi ingat pemafaatan kolam yang berbeda-beda sehingga konstruksinya juga berbeda, pastikan anda menggunakan bahan terbaik dalam pembuatannya.
Jika kualitas kolam yang dihasilkan kurang baik maka resiko suatu saat terjadi kebocoran kolam, atau adanya retaksangat berbahaya. Biaya yang akan dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut cenderung mahal.
Ещё видео!