Islam Agama Tauhid adalah Tabligh Akbar yang disampaikan oleh Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas. Tabligh akbar bersama Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas ini diselenggarakan di Camp pengungsian Lero Induk, Trans Palu Toli-Toli, Kab. Donggala, Sulteng pada hari Kamis, 14 Rabi’ul Awwal 1440 H /22 November 2018 M.
Kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala diberikan nikmat Islam. Kita dijadikan oleh Allah sebagai orang-orang Islam. Ini adalah nikmat yang paling besar yang Allah subhanahu wa ta’ala karuniakan kepada kita. Karena nikmat yang paling besar adalah nikmat Islam. Ketika seseorang tidak masuk kedalam agama Islam dan dia tetap dengan agamanya kemudian dia mati dalam keadaan kafir, maka Allah menyebutkan didalam Al-Quran bahwa tempat tinggalnya adalah di neraka dan kekal didalam neraka selama-lamanya.
Maka dari itu kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala diberikan hidayah diatas Islam. Nikmat ini lebih nikmat dari semua nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. Sebab orang-orang kafir yang mereka mati dalam keadaan kafir, Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan didalam Al-Quran bahwa mereka berusaha ingin menebus dengan sepenuh bumi emas supaya mereka bisa keluar dari api neraka. Tapi tidak bisa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 91:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَـٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ ﴿٩١﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali-Imran[3]: 91)
Allah menyebutkan juga dalam surat Al-Maidah ayat 36-37:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٣٦﴾ يُرِيدُونَ أَن يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنْهَا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ ﴿٣٧
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal.” (QS. Al-Maidah[5]: 36-37)
Jadi, orang kafir yang mati dalam keadaan kafir, menurut Allah didalam Al-Quran tempat tinggalnya didalam neraka dan kekal didalamnya selama-lamanya. Maka orang Islam itu adalah orang yang sukses, orang yang bahagia, orang yang menang selama dia bersyukur dengan nikmat itu, selamat dia betul betul mengimani, mempelajari dan mengamalkan agama ini.
Soal masalah rejeki meskipun sedikit, dia adalah orang yang bahagia. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ, ورُزِقَ كَفَافًا, وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ”
Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan diberikan oleh Allah sikap qana’ah (rasa cukup) terhadap pemberian-Nya‘” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)
Artinya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan disini bahwa orang Islam adalah orang yang bahagia meskipun dia diberikan rezeki sedikit tapi dia bersyukur kepada Allah dan dia puas dengan rezeki yang Allah berikan kepada dia. Maka dari itu kita bersyukur kepada Allah atas nikmat Islam ini.
Rekaman audio: [ Ссылка ]=
Rodja.TV: [ Ссылка ]
Ещё видео!