Sejarah Kerajaan Negara Daha || History Of The Kingdom Negara Daga Beralihnya Kerajaan Negara Dipa menjadi Kerajaan Negara Daha terjadi pada masa pemerintahan Raden Sekar Sungsang yang berkuasa sejak tahun 1448 M.
Salah satu peninggalan arkeologis yang berasal dari zaman Kerajaan Negara Daha adalah penemuan sebuah candi yang kemudian dikenal sebagai Candi Laras. Candi ini terletak di pinggiran Desa Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Benih-benih perpecahan mulai tumbuh di kalangan keluarga istana Kerajaan Negara Daha. Ketika Maharaja Sukarama meninggal dunia pada tahun 1525 M, atau sepuluh tahun setelah dikeluarkannya wasiat yang menunjuk Raden Samudera sebagai calon raja, terjadilah perselisihan di antara keturunan Maharaja Sukarama. Putra sulung Maharaja Sukarama, yakni Pangeran Aria Mangkubumi, yang merasa dilangkahi oleh keponakannya sendiri (Raden Samudera), merasa tidak terima dan kemudian merebut tahta Kerajaan Negara Daha yang sebenarnya bukan menjadi haknya sehingga pangeran samudra diusir.
Raden Samudera, pewaris tahta Kerajaan Negara Daha yang sah, semakin mendapat tempat di kalangan orangorang Melayu yang bermukim di Muara Kuin atau Banjarmasih. Dalam pelarian politiknya, Raden Samudera melihat bahwa Banjarmasih merupakan kekuatan potensial untuk mengadakan perlawanan terhadap Kerajaan Negara Daha.
Pengangkatan Raden Samudera sebagai pemimpin di Banjarmasih melambangkan terbentuknya kekuatan politik tandingan, perpaduan kultural, dan kelak merupakan embrio bagi kelahiran urang Banjar dan Kesultanan Banjar.
Konflik yang terjadi kemudian adalah perang saudara yang melibatkan kubu Pangeran Tumenggung dengan pihak Raden Samudera. Perang saudara antara keponakan dengan paman ini memakan korban jiwa yang cukup besar.
Untuk melawan pasukan Kerajaan Negara Daha yang lebih kuat, Raden Samudera meminta bantuan dari Kerajaan Demak (kerajaan Islam pertama di Jawa yang menggantikan hegemoni Kerajaan Majapahit) yang saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono (berkuasa sejak tahun 1524 M). Sultan Trenggono menyanggupi permintaan Raden Samudera dengan syarat, Raden Samudera harus memeluk agama Islam jika ia berhasil memenangkan perang saudara itu.
Pada tahun 1526 M, Raden Samudera berhasil mengalahkan Pangeran Tumenggung dan resmi menjadi penguasa tunggal di bekas wilayah Kerajaan Negara Daha.
Kemenangan Raden Samudera menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Negara Daha sekaligus menjadi awal dari berdirinya Kesultanan Banjar yang bercorak Islam. Setelah mengalahkan Kerajaan Negara Daha, Raden Samudera memeluk agama Islam dan menobatkan dirinya sebagai pemimpin Kesultanan Banjar dengan gelar Sultan Suriansyah sejak tanggal 25 September 1526 M.
=======================================
CATATAN: Beberapa visual hanyalah sebuah ilustrasi
=======================================
Guru Tutor menyajikan informasi mengenai sejarah, mitos, tokoh, peristiwa, asumsi serta opini yang kesemuanya itu tak lain hanya sebagai referensi untuk kita saling berbagi.
Dukung Channel Ini Dengan Cara :
Like Setiap Postingan
Komen Yang Positif
Share Jika Teman-Teman Merasa Videonya Bermanfaat
Subscribe Biar Admin Semakin Semangat
=======================================
COPYRIGHT DISCLAIMER UNDER SECTION 107 OF THE COPYRIGHT ACT 1976 "Copyright disclaimer under section 107 of the copyright act 1976, allowance is made for "fair us" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in of favour air use. No copyright infringement intended, ALL RIGHTS BELONG TO THEIR RESPECTIVE OWNERS".
=======================================
#NegaraDaha
#KesultananBanjar
#SejarahKerajaan
#KingdomOfTheNegaraDaha
Ещё видео!