Tari Dewi Nanom, merupakan tarian yang diangkat dari mitos masyarakat Desa Tumbrasanom Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Bermula dari keberadaan Sendang (Kolam air) di Dusun Nanom Desa Tumbrasanom Kecamatan Kedungadem, Dahulu masyarakat setempat mempercayai bahwa Sendang Anom tersebut merupakan tempat pemandian para Dewi yang turun dari Khayangan. Kejernihan air yang menggenang dalam Sendang Nanom membuat Sang Dewi terpesona lalu dijadikanlah Sendang tersebut sebagai tempat mandi dan berendam membersihkan diri. Ketika selesai berendam dan mandi Sang Dewi Muda nampak terlihat cantik dan nampak awet muda. Tari Dewi Nanom sendiri bermakna “Kecantikan yang Abadi”.
Pembelajaran dan kegiatan menari dapat membantu membentuk karakter peserta didik yang meliputi; aspek nilai, norma, dan ritual. Selanjutnya, setiap tarian berisi pesan dan moral kebudayaan. Oleh sebab itu, pembentukan karakter dapat dilakukan melalui proses apresiasi dan kreativitas tari yang melibatkan proses kreatifitas yang tinggi yakni kolaborasi antara pikiran, perasaan, dan tindakan dibutuhkan sebagai pemacu (Radarkudus.jawapos.com).
Penanggung Jawab : Drs. Ali Sufyan, M.Pd
(Kepala SMAN 1 Kedungadem- Bojonegoro, Jatim)
Pelaksana : Susanto, M.Pd.
Pelatih Tari : Umaya Rahmawati
Pelatih Gamelan : Nanda Setyo Hardianto, S.Sn.
Penari :
1. Dewi Nur Hayati
2. Tri Cahyanti Sukma Asmara
3. Inike Febrianti
4. Euniqe Prischilla Soegiharto
5. Eva Nielda Agustina
6. Indah Riyani
7. Candra May Nur Afifah
Pemain Gamelan Jawa :
1. Widya Ratnawati
2. Taufik Aulia Firdaus
3. Hayu Nur Rizki
4. M. Alil Muchlisin
Sound System & Perlengkapan :
1. Tim OSIS Smanesake
2. Muji Widayat
3. Pakijan
4. Ikhsan Bukhori
Kameramen DOP & Editing: Subhan
Drone Pilot : Hery
#JawaPosSMAAwards2020
#TraditionalDanceJawaPosSMAAwards2020
Ещё видео!