Sejak 2019 lalu, Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI telah mengumumkan serangkaian langkah-langkah baru dalam mencapai pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dengan bertransformasi pada 4 hal, yakni Infrastruktur dan Teknologi, Kebijakan Prosedur dan Pendanaan, Kepemimpinan Masyarakat dan Budaya serta Kurikulum Pedagogi dan Asesmen.
Melalui program Merdeka Belajar, inisiatif ambisius yang dirancang Kemendikbudristek 2019 lalu tersebut telah meluncurkan Merdeka Belajar episode 1 hingga episode 22.
Pada tahun 2023 ini, Kemdikbudristek kembali menghadirkan Merdeka Belajar episode ke-23 “Buku Bacaan Bermutu Untuk Literasi Indonesia, Merdeka Belajar episode ke-24 “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”, Merdeka Belajar episode ke-25 “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan”, serta episode ke-26 “Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi sebagai Merdeka Pelajar”, yang tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dengan Standar Nasional yang Lebih Memerdekakan”.
Dalam laporan kegiatan peluncuran Merdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Prof. Ir. Nizam, M.Sc, mengatakan pada 22 Januari 2020 sejak diluncurkannya Merdeka Belajar 2 yaitu Kampus Merdeka, transformasi besar dalam sistem pendidikan kehidupan kampus di Indonesia tersebut sangat dirasakan dampaknya saat ini.
Pada tahun 2020, sekitar 16.000 mahasiswa didorong keluar kampus melalui program Pertukaran Mahasiswa, program KKN Tematik, program Magang di BUMN, program Kampus Pengajar dan juga melalui relawan untuk mengatasi covid-19.
Pada tahun 2021 semakin banyak lagi mahasiswa didorong keluar kampus yakni sebanyak 61.000 mahasiswa. Di tahun 2022, sebanyak 116.000 mahasiswa yang mengikuti program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tingkat nasional.
“Ini baru yang diselenggarakan secara nasional dan alhamdulillah tahun ini hampir 150.000 mahasiswa keluar dari kampus untuk menimba ilmu di Kampus Kehidupan. Alhamdulillah total hingga hari ini sudah sekitar 800.000 mahasiswa ke luar kampus untuk menemukan masa depan mereka”, ucap Nizam dalam laporan peluncuran program itu, Selasa (29/8/2023).
Menurut Prof. Nizam, kendati tuntutan akselerasi perubahan yang cepat tersebut dilakukan dengan segala keterbatasan, namun Merdeka Belajar episode ke-26 ini menjadi fondasi menuju SDM yang unggul untuk masa depan yang cerah bagi generasi Indonesia kedepannya.
“Kami mengistilahkan berlari sambil pakai sepatu waktu itu, hari ini mudah-mudahan sepatu itu sudah lengkap kita pasang. Jadi mudah-mudahan Mereka Belajar 26 ini menjadi fondasi untuk kita take off menuju SDM yang unggul untuk masa depan yang cerah bagi anak cucu kita”, tuturnya.
Lebih lanjut, Nizam juga mengatakan saat ini Kemdikbudristek sudah mentransformasikan Sistem Akreditasi selama 3 tahun terakhir ini, 6 Lembaga Akreditasi Mandiri telah lahir dan beberapa sudah berstandar internasional.
“Transformasi-transformasi besar yang lain seperti pendanaan Perguruan Tinggi, Sistem IKU dan sebagainya saat ini sudah menggerakkan seluruh Perguruan Tinggi (PT) untuk bisa berlari menyongsong masa depan, sehingga kita berharap dukungan Mas menteri untuk Perguruan Tinggi kita akan semakin kokoh di tahun 2024 ini sehingga take off tadi landasannya sudah kuat”, tegasnya mengakhiri laporan.***
Ещё видео!