Bambang Kuspriyatna harus berhenti bekerja sejak pandemi. Untuk menghidupi istri dan kedua anaknya, ia menggarap lahan pinjaman seluas 200 meter persegi di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Hasil bumi yang ditanam sendiri dipanen untuk konsumsi keluarga dan dijual ke konsumen. Untuk menambah penghasilan, Bambang memutar otak dengan berinovasi menjual pupuk organik yang diambil dari alam, menjual bibit tanaman dan mengadakan kelas berkebun. Dari penghasilan bertani, ia mampu menghidupi keluarganya di Jakarta selepas berhenti menjadi karyawan swasta.
Seperti apa inovasi bertani Bambang selama pandemi? Dan berapa penghasilan menggarap lahan seluas 200 m² di Ibu Kota?
Berikut selengkapnya..
Ещё видео!