Pemimpin Marah depan Publik? Inilah Cara Kendalikan Marah dari Kiai Asep
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag mengaskan bahwa orang paling kuat bukan karena tubuhnya kekar. Tapi karena mampu mengendalikan dan menguasai amarahnnya. Karena itu, kata Kiai Asep, seorang pemimpin harus memahami ini sehingga ia menjadi pemimpin yang kuat.
Hal itu diungkapkan Kiai Asep saat membacakan Kitab Muchtrarul Ahadits dalam acara istighatsah bersama siswa-siswi Unggulan Amanatul Ummah kelas X dan XI SMA di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Senin (22/6/2020).
Kiai Asep juga mengingatkan bahwa kita tak boleh marah sampai menjerit-jerit. Ia berharap Hadits ini sampai kepada para pimpinan, termasuk walikota Surabaya.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu memberi cara efektif meredam marah. Menurut dia, jika kita marah ketika berdiri, segeralah duduk. Jika sudah duduk masih tetap marah, maka segeralah ambil air wudlu. Lalu salat dua rakaat.
Diwawancarai BANGSAONLINE.TV usai acara, Kiai Asep menegaskan, jika dalam posisi duduk masih tetap marah, maka harus tidur. Bahkan kalau perlu kita mandi. Menurut dia, marah itu karena setan. Setan itu terbuat dari api. Karena itu harus dilawan dengan air.
Menurut Kiai Asep, pribadi manusia terdiri dari tiga tipe. Pertama, manusia yang lamban marah dan cepat rela. Artinya, ia tak gampang marah, tapi kalau marah cepat selesai atau mudah memaafkan . Inilah pribadi yang bagus. Pemimpin harus punya pribadi seperti itu.
Kedua, cepat marah dan cepat rela. Jadi, ia sering dan gampang marah tapi ia cepat selesai dan memaafkan.
Ketiga, pribadi yang cepat marah dan lamban rela. Yaitu gampang marah tapi sulit memaafkan alias pendendam. Menurut Kiai Asep, inilah pribadi paling jelek.
Kiai Asep berharap para pemimpin, baik gubernur, walikota maupun bupati bisa berkaca diri dan introspeksi dari Hadits ini.
Sementara istighatsah siswa-siswi kelas X dan kelas XI SMA Unggulan Amanatul Ummah berlangsung khidmat. Acara itu digelar selain ikhtiar untuk menghindarkan diri dari virus corona juga mendoakan agar covid-19 segera lenyap dari Indonesia, terutama Jawa Timur.
Kiai Asep minta agar para siswa-siswi selalu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan covid-19 secara ketat.
Kiai Asep mempermudah semua urusan sekolah untuk menjaga psikologi siswa agar tak sedih. Sebab menurut Kiai Asep, jika siswa sedih, akan menurunkan imunitas. Karena itu semua siswa-siswi boleh ambil raport, termasuk siswa yang belum bayar SPP sekalipun. Hanya saja ia minta menemui dirinya untuk minta keringanan.
Jumlah siswa SMA Unggulan Amanatul Ummah di Surabaya sebanyak 1.075 anak. Sedang SMP Unggulan Amanatul Ummah di Surabaya sebanyak 1.200 anak.
Sementara jumlah santri Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto sekitar 8.000 orang. Jadi total santri Pondok Pesantren Amantul Ummah di Surabaya dan Pacet Mojokerto mencapai 10.275 orang.
Dari Surabaya, BANGSAONLINETV menginfokan
+++++++++++
#BangsaOnlineTV #Bangsaonline #HarianBangsa
+website [ Ссылка ] dan [ Ссылка ]
+Facebook [ Ссылка ]
+++++++++++
Ещё видео!