Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUN-VIDEO.COM - Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, bakal dievaluasi dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan evaluasi PTM dilakukan pada pertengahan Februari 2022 atau antara pekan kedua dan ketiga bulan ini.
"Tentang evaluasi PTM, kami tetap akan melaksanakan. InsyaAllah nanti minggu kedua atau minggu ketiga Februari ini akan kita laksanakan," ujar Ning, sapaan akrabnya, saat ditemui di Balai Kota Solo, Jl Jenderal Sudirman, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (3/2/2022).
Evaluasi ini merupakan imbas dari kasus Covid-19 di Solo yang melonjak signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Dimana sepertiga dari kasus Covid-19 di Solo berasal dari klaster sekolah.
Tercatat ada hingga kini ada 42 siswa yang terkonfirmasi positif virus corona. Angka tersebut bisa bertambah mengingat proses tracing masih belum selesai dilakukan.
Ning mengharapkan semua pihak memiliki rasa tanggung jawab terhadap penyebaran Covid-19. Dengan demikian, protokol kesehatan harus terus dijaga dimana pun mereka berada.
"Protokol kesehatan di sekolah, di perjalanan, di rumah, ini tanggung jawab masing-masing. Misal protokol di sekolah kuat, tetapi saat di rumah juga harus kuat. Mungkin di sekolah baik, di rumah tidak baik," ujar Ning.
"Tapi di sekolah juga ada yang nggak baik, contohnya SMA Warga, nggak pakai masker kan kegiatannya. Nah ini tolong prokesnya, yang bisa melindungi keluarga kita, diri kita adalah kita sendiri," tambahnya.
13 Sekolah
Temuan kasus Covid-19 di sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, kembali bertambah, Kamis (3/2).
Sehari sebelumnya, sebelas sekolah dilaporkan memiliki siswa yang terindikasi positif Covid-19.
Namun, 24 jam berselang ada dua sekolah lain yang melaporkan hal serupa.
Sehingga kini total ada temuan kasus Covid-19 di 13 sekolah di Solo.
"(Kasus Covid-19 di) Sekolahnya tambah. Kemarin kan sebelas ya, sekarang tiga belas," ujar Ning.
Dua sekolah yang dimaksud oleh Ning berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Salah satunya SMA Regina Pacis Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama SMA Ursulin.
"SMA Ursulin dan SMA Majlis Tafsir Al Qur'an (MPA) Surakarta. (Yang terpapar) Siswa, dan indeks kasusnya luar kota semua," katanya.
Ещё видео!