Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUN-VIDEO.COM - Pengelola Pasar Kebayoran Lama hari ini, Senin, (06/07/2020) telah melakukan sosialisasi dan razia plastik terhadap pedagang dan pembeli.
Dalam razia yang mengharapkan agar pedagang tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai juga dilakukan oleh Dinas Perumahan, UMKM, Satpol PP.
"ASN Dinas Perumahan ada 10 orang ya, UMKM ada 2 orang, Satpol PP ada 4 orang. PD Pasar Jaya turun semua, security jaga di pintu masuk dan pintu keluar, ya mereka konsentrasi di situ menjaga protokol kesehatan," ucap Manajer Perumda Pasar Jaya Area 11, Nelsa saat ditemui Tribunnews.com di Perumda Pasar Jaya Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pada kegiatan razia plastik tersebut, ia menjelaskan tim gabungan yang turun juga memberikan sosialisasi pengganti kantong plastik.
"Tadi saya bawa beberapa contoh kantong yang boleh dipakai seperti apa, kita siapkan," ucap Nelsa.
Sejauh ini, terutama di hari pertama Razia Plastik di Pasar Kebayoran Lama, ia mengatakan sudah ada kesadaran pengunjung untuk mengikuti peraturan Gubernur itu.
"Kantong belanja alhamdulillah pengunjung sudah mulai membawa sendiri. Di depan dekat Pos Security kita sudah kasih contoh kantong belanja seperti apa yang dibolehkan. Jadi pengunjung rata-rata udah bawa keranjang belanja, tas sendiri," ucapnya.
Selain itu, ia melihat sudah ada kerjasama yang baik antara pedagang dan pembeli dalam menjalankan pengurangan kantong plastik sekali pakai.
"Tadi saya lihat pedagang kami langsung masukkan barangnya ke tas belanja, sudah ada kesadaran," ucapnya.
Beberapa pedagang di beberapa kios bahkan ada yang menulis "kami sudah tidak menyediakan kantong plastik lagi, harap membawa tas belanja sendiri".
"Khusus bagi penjual ikan, daging, dan sayuran mereka sebagian sudah menyediakan kantong plastik ramah lingkungan seperti di supermarket, yakni roll bag. Ada juga kantong PE," ucapnya.
Terkait penggunaan plastik Roll bag, hal itu dijelaskan oleh Nelsa sudah sesuai hasil konsultasi dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan terkait plastik ramah lingkungan.
Pembeli diharapkan dapat membawa belanja sendiri saat hendak berbelanja untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Tas belanja, bisa dengan membeli seharga 25 ribu untuk tas yang berukuran besar.
Selain itu penggunaan goodie bag juga disarankan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Pembeli juga dapat membawa tempat makan khusus microwave atau non microwave sebagai pengganti kantong plastik sekali pakai.
"Penjual beras sudah menggunakan kertas seperti kertas semen. Penjual telur sudah menggunakan keranjang dilapisi kertas bekas. Penjual sayuran bahkan menggunakan kertas bekas untuk membungkus," ucapnya.
Petugas tim gabungan PD Pasar Jaya dan Satpol PP berkeliling dan berpatrol dengan menggunakan alat alat pengeras suara.
Berdasarkan pantauan langsung Tribunnews.com, masih terlihat ada pedagang yang memberikan kantong plastik terhadap pembeli.
"Kalaupun ada kantong kresek yang disediakan pedagang hanya untuk menghabiskan stok mereka," ucap Nelsa menanggapi.
Ia mengatakan, sebab selama dua bulan ini penjualan mereka selama PSBB penjualan belum stabil, jadi stok kantong plastik lama masih ada.
"Tetapi mereka sudah siapkan pengganti (kantong plastik sekali pakai)," ucapnya.
Nelsa menjelaskan razia dan sosialisasi langsung bertemu dengan pedagang telah dilakukan sejak kemarin, Minggu, 05/07/2020).
Kendalanya saat ini adalah adanya pedagang plastik yang mengeluhkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 142 tentang Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan.
Penjualan pedagang plastik menurun sebab pedagang tak akan lagi membeli kantong plastik sekali pakai untuk diberikan ke pembeli.
Ещё видео!