Braga Street is a street in the center of Bandung, Indonesia, famous in 1920s colonial Indonesia as a promenade street. A European ambiance of chic cafes, boutiques, and restaurants along the street propelled Bandung to attain the Dutch nickname Parijs van Java ("Paris of Java"). Braga Street begins on a T-junction with Asia-Afrika Street (formerly De Groote Postweg), running north until the city council (balaikota). The first name of the street was Karreweg. The city residents dubbed it Pedatiweg, from the Indonesian language of horse-drawn carriages (pedati), because it was a narrow street (about 10 m or 30 feet wide) that only carriages could pass through. The street was built only to connect the major Great Post Road with a coffee warehouse, owned by a Dutch coffee plantation owner Andries de Wilde (the warehouse is now the seat of the city administration or balaikota). In 1856, when Bandung was the capital of Priangan Regency, some colonial houses were built along the dirt road of Braga Street with their houses thatched with reeds, alang-alang grass or other straw materials.
Jalan Braga merupakan nama sebuah jalan utama di kota Bandung, Indonesia. Nama jalan ini cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sampai saat ini nama jalan tersebut tetap dipertahankan sebagai salah satu maskot dan objek wisata kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai Parijs van Java. Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat komplek toko yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur kuno pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940an) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya kota Paris pada saat itu. Di antara pertokoan tersebut yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah pertokoan Sarinah, Apotek Kimia Farma dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika yang dulunya adalah gedung Societeit Concordia). Model tata letak jalan dan gedung gedung pertokoan dan perkantoran yang berada di Jalan Braga juga terlihat pada model jalan-jalan lain di sekitar Jalan Braga seperti Jalan Suniaraja (dulu dikenal sebagai Jalan Parapatan Pompa) dan Jalan Pos Besar (Postweg)('sekarang Jalan Asia-Afrika') yang dibangun oleh Gubernur Jendral Herman Willem Daendels pada tahun 1811, di depan Gedung Merdeka.
Gabung dan subscribe di channel ini : [ Ссылка ]
Upload terbaru : [ Ссылка ]
Upload populer : [ Ссылка ]
#braga #bandung #indonesia
