BLORA, KOMPAS.TV - Setelah sempat viral video dugaan pemotongan pencairan bantuan langsung tunai atau BLT, Pemerintah Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora,Jawa Tengah, akhirnya mengembalikan uang potongan tersebut kepada warga. Pengembalian dilakukan di balai desa setempat dengan disaksikan langsung Bupati Blora bersama tim saber pungli.
Sebelumnya, pihak desa mengaku potongan uang tersebut sudah melalui persetujuan warga. Uang tersebut akan digunakan sebagai infak pembangunan tempat ibadah. Setiap warga penerima bantuan dimintai iuran sukarela antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000. Uang tersebut dikumpulkan melalui bendahara desa hingga mencapai Rp 14 juta.
"Dikumpulkan karena untuk mengembalikan BLT dana desa yang diberikan oleh warga KPM, karena ada infak untuk musala Balai Desa Keser. Yang saya kumpulkan semuanya 102, yang mendapatkan KPM di keser kan 102 orang," ujar Soedjono, Kepala Desa Keser.
Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman, meminta pengembalian uang warga dilakukan secara penuh. Arief meminta tim saber pungli mengusut dugaan pemotongan BLT ini sampai tuntas. Pihaknya juga meminta pihak-pihak yang sengaja melakukan pemotongan BLT dalam bentuk apapun agar diproses sesuai aturan berlaku.
"Kita turun langsung ke Keser ini untuk menindak lanjuti video yang beredar tersebut. Bahwasannya ini tidak dibenarkan ya, dengan alasan apapun," jelas Arief Rohman.
Sebelumnya, video dugaan pemotongan BLT sempat viral di media sosial. Dalam video setiap warga diminta menyetorkan uang sebesar Rp 100.000 untuk kepentingan pembangunan tempat ibadah.
#blora #bupatiblora #blt
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!