FLORES, KOMPAS.TV - Ratusan warga di 4 kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Malaka, NTT, terpaksa diungsikan keluar oleh Pemda setempat.
Ketinggian air banjir saat ini mencapai 1 meter lebih.
Pemukiman warga rata digenangi air. Jalan raya tidak bisa terlihat, tertutup genangan banjir.
Sebagian warga berupaya menyelamatkan ternak dengan berjalan kaki.
Sebagian warga yang belum sempat dievakuasi hanya bisa menyelamatkan diri dengan dokumen pribadi seperti berkas ijasah, kartu kesehatan dan berkas penting lainnya. Sementara harta benda tidak bisa diselamatakan.
Saat ini pihak pemerintah mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan memberikan bantuan tanggap darurat untuk sementara waktu.
Data sementara BPBD hingga Minggu (04/04) sore menyatakan, 41 warga meninggal dunia akibat banjir.
Namun siang ini (5/4/2021) diperkiran telah mencapai lebih dari 60 orang.
Untuk membantu proses evakuasi warga terdampak banjir, Tim Basarnas Maumere bersiap untuk bertolak dari pelabuhan Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
Namun, tim masih menunggu hingga cuaca membaik, guna menuju ke lokasi banjir bandang.
Selain puluhan orang meninggal, data BPBD NTT menyebutkan, 9 warga luka-luka dan 27 lainnya masih dalam pencarian. Diduga tidak sedikit warga masih terjebak longsor.
Bupati Flores Timur menyatakan, dirinya memperkirakan korban meninggal mencapai 60 orang yang dilaporkan BPBD. Sebelumnya 39 korban meninggal telah dievakuasi.
Korban meninggal dilaporkan paling banyak terjadi di wilayah Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng.
Ещё видео!