JEMBER, KOMPAS.TV - Petani cabai di Jember Jawa Timur terpaksa panen lebih awal untuk mencegah kerugian lebih besar. Pasalnya tanaman cabai rusak diserang virus cacar atau antraknosa di musim hujan. Untungnya saat panen dini, harga cabai di pasaran sedang naik drastis.
Petani cabai di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur panen lebih awal. Hal itu dilakukan karena adanya serangan virus cacar buah atau antraknosa.
Ketua Kerukunan Kelompok Tani Jember, Eka Purwati mengatakan virus itu membuat tanaman cabai rusak, cabai mengecil dan membusuk, daun mengkerut dan mengering.
Selain menyebabkan kematian pada tanaman cabai, virus itu juga membuat produktivitas cabai menurun. 1 hektar tanaman cabai biasanya dapat menghasilkan 1 ton atau 1000 kilogram, namun saat ini hanya 150 kilogram. Dengan panen lebih awal, diharapkan kerugian tidak terlalu besar.
Salah satu petani cabai yang melakukan panen dini adalah Aris Bahroni. Ia mengaku panen dini untuk menghindari kerugian lebih besar.
Namun ia merasa beruntung, karena saat panen dini dilakukan, harga cabai di pasar sedang naik sehingga petani tidak rugi. Kenaikan harga cabai dipicu oleh gagal panen selama musim hujan sehingga pasokan cabai ke pedagang berkurang.
Usai panen dini, sebagian petani beralih menanam terong, brokoli, padi dan jagung.
#Cabai #Petani #PanenDini #VirusCacar
Ещё видео!