situs Kumitir diduga merupakan istana Raja (Bhre) Wengker.
Raja (Bhre) Wengker merupakan menantu pendiri kerajaan Majapahit, Raden Wijaya.
Pada masa Majapahit, Kerajaan Wengker menjadi salah satu wilayah bawahan.
Wilayah itu dipimpin oleh Kudamerta atau Bhre Parameswara, yang kemudian dikenal dengan nama Bhre Wengker.
Bhre Wengker menikah dengan Bhre Daha. Nama lain Bhre Dhaha adalah Dewi Maharajasa, adik dari Tribhuwana Tunggadewi.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Bpk. Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, jejak arkeologis situs Kumitir sebagai istana Bhre Kahuripan diketahui
berdasarkan temuan arkeologis selama ekskavasi.
Beberapa struktur di situs Kumitir menunjukkan jejak bangunan istana, sekaligus pendharmaan bagi Mahesa Cempaka.
Asumsi tersebut diperkuat dengan temuan struktur bangunan yang bukan sekadar bangunan talud.
Pada talud Kumitir sisi barat, ditemukan struktur bangunan kuno yang membentuk sebuah bangunan gerbang.
Asumsi keberadaan istana Bhre Wengker didukung dengan keterangan yang tertera pada beberapa naskah kuno, Negarakertagama, Pararaton, serta Kidung Wargasari.
Selain mempelajari naskah kuno, pihaknya juga memadukan dengan dua rekonstruksi peta Majapahit yang dibuat oleh Kromo Hadi Negoro pada 1921.
Saat mengekskavasi bangunan yang terpendam dalam tanah pada kedalaman antara 1 hingga 1,8 meter tersebut, banyak ditemukan pecahan genting dan keramik dari Dinasti Yuan.
Bangunan di dalam kawasan talud tersebut diperkirakan memiliki luas 800 meter persegi dengan unsur penyangga bangunan berupa bata merah.
Di atas bata merah maupun sampingnya, terdapat puluhan hingga ratusan bongkah batu andesit.
Batu tersebut diduga sebagai lantai dari bangunan istana Bhre Wengker.
Struktur bangunan itu berada di dalam kawasan struktur talud, berjarak beberapa puluh meter dari talud sisi timur.
Dilangsir dari :
[ Ссылка ]
#Penemuan #Istana #Majapahit
Ещё видео!