Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku jari-jemarinya”. [HR. Muslim]
Berikut adalah ringkasan deskripsi wudhu menurut madzhab Maliki :
1. Mengucapkan “Bismillah”.
2. Mencuci tangan sampai pergelangan tiga kali.
3. Berkumur tiga kali (adalah baik sambil menggosok gigi dengan jari)
4. Menghirup air ke hidung kemudian dihembuskan dengan cara menempatkan jari dan ibu jari tangan kiri pada hidung ketika menghembuskannya. Tiga kali. Imam Malik tidak menyukai menghembus hidung seperti keledai.
5. Boleh menggabungkan berkumur dan menghirup air ke kehidung dalam satu genggaman air (kumur hirup, kumur hirup, kumur hirup). Tapi Yang pertama (kumur 3x, hirup 3x) adalah lebih baik karena bebas dari pembalikan urutan ibadah.
6. Membasuh wajah dan janggut tiga kali.
7. Mencuci tangan kanan sampai siku tiga kali, atau dua kali, dengan menuangkan air di atasnya dan menggosok dengan tangan kiri. Kemudian menyela jari-jari dengan menempatkan tangan kiri diatas tangan kanan. Dan sebaliknya untuk tangan yang kiri.
8. Mengusap kepala. Dimulai dari garis rambut bagian depan digerakkan kebelakang sejauh garis rambut dibagian belakang leher kemudian dibawa kembali ketempat semula.
9. Mengusap telinga, dengan cara tuangkan air pada ibu jari dan telunjuk kemudian diusap pada luar dan dalam telinga.
10. Mecuci kaki. Menuangkan air ke kaki kanan dan digosok dengan tangan kiri tiga kali (menurut sebagian ulama Maliki tidak ada batasan, hingga kakinya bersih). Menggosok sela-sela jari kaki, tumit, dan pergelangan kaki. Cara ini juga diulang untuk kaki kiri.
Demikian ringkasan tata cara wudu yang sempurna menurut madzhab Maliki. Alangkah lebih baik dan kalau tidak merepotkan untuk berwudhu menggunakan bejana daripada air keran. Karena menggunakan keran selain membiasakan kita bersikap boros, jauh lebih penting bahwa menggunakan bejana/wadah adalah SUNNAH salafuna shalih, dan ini diikuti oleh orang-orang yang berilmu setelahnya hingga hari ini. Kalaupun terpaksa, hendaklah membuka keran dengan keluaran air yang kecil.
Jangan pernah menyepelekan wudhu, ulama dan wali-wali Allah banyak sekali menemukan rahasia dalam wudhu. Karenanya salah satu kebiasaan mereka adalah berlama-lama dalam wudhu, menghayati, dan mengharap berkah dan rahmat Allah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian ia menengadahkan pandangannya ke langit dan mengucap: 'ASY HADU ANLAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASULUHU' , niscaya dibukakan untuknya delapan pintu surga, dan ia bebas masuk melewati pintu mana saja".
Referensi : Ar-Risalah fi Al Fiqh Al Maliki , Abu Muhammad Abdullah bin Zaid.
Ещё видео!