SAMMY_TV CHANNEL, TAWALIAN - Keindahan alam Mamasa memang tak diragukan, banyak potensi wisata alam yang dimilikinya. Namun sayang, keindahan ini masih tersembunyi di balik pegunungan quarles.
Itu karena masih banyak keindahan alam Mamasa yang belum tersentuh oleh pembangunan, baik akses jalan maupun fasilitas bagi pengunjungnya.
Satu diantaranya adalah Sarambu (Air Terjun) Malute yang terletak di Desa Kariango, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Keindahan Sarambu Malute bak surga di tengah belantara, belum tersentuh dan berada di tengah hutan menjadikan tempat wisata ini tidak akan terlewatkan bagi pecinta wisata air terjun.
Air Terjun Malute memiliki tujuh tingkatan dengan ketinggian kurang lebih 70 meter.
Airnya jernih dan suasananya sejuk, menjadikan Air Terjun Malute tak kalah menarik dari air terjun pada umumnya.
Dikelilingi deretan pegunungan yang elok dipandang juga menjadi saya tarik bagi pengunjung objek wisata ini.
Sayangnya, akses jalan menuju lokasi ini belum disentuh oleh pembangunan dari pemerintah daerah.
Beruntunglah sebab di sekitar lokasi terdapat perkebunan warga, sehingga akses yang dilalui menuju lokasi merupakan jalan yang dikerja secara swadaya oleh warga.
Karenanya, untuk tiba di lokasi, pengunjung masih akan berjalan kaki sejauh kurang lebih 700 meter, dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.
Namun jangan khawatir, sebab lelah akan terbayarkan jika sudah menikmati keindahan air terjun ini.
Benyamin Paotonan salah seorang pengunjung mengatakan, air terjun Malute sangat ini, itu karena didukung dengan tingginya yang mencapai 70 meter.
Selain tergolong tinggi, keindahan sarambu malute juga didukung oleh beberapa tingkatan air terjun.
"Bukan hanya satu, tetapi masih ada beberapa tingkat yang belum terekspos," ujar Benyamin, Minggu (13/9/2020) sore tadi.
Untuk membuat pengunjung merasa nyama dikala berkunjung, Benyamin menyarankan agar di sekitar lokasi dibuat beberapa fasilitas, seperti kamar ganti.
"Karena tidak mungkin kalau oran datang mandi menggunakan pakaian yang di badan lalu pulang tidak mengganti pakaian," ujarnya.
Untuk akses jalan, Benyamin menganggap tak perlu diperluas, cukup dibenahi, sebab tidak semua pengunjung senang berkendara hingga ke lokasi objek.
"Kalau kita berjalan kaki, kita juga bisa berinteraksi dengan alam, sehingga bagi saya mungkin baiknya dikombinasikan," tambahnya.
Senada Benyamin, Reski yang juga pengunjung mengaku kagum dengan keindahan sarambu malute.
Kata dia, walau menempuh perjalan yang cukup ekstrem, namun itu terbayarkan setelah menikmati kejernihan air terjun malute.
Berbeda dengan Benyamin, Reski menyarankan agar akses jalan menuju lokasi ini perlu mendapat pembenahan.
Selain pembenahan akses menuju lokasi, Resky juga menyarankan agar instansi terkait membangun fasilitas gazebo di sekitar objek.
"Objek wisata ini masih butuh pengelolaan yang serius dari pihak yang berwenang," katanya
Untuk tiba di lokasi, pengunjung disarankan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat menuju jalan poros Mamasa-Tabang, tepatnya di Dusun Sadabossa, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, sejauh kurang lebih 9 Km dari Kota Mamasa.
Ещё видео!