Map of Bandar Lampung City : [ Ссылка ]
#BandarLampung (Kutak Bandarlampung) is the capital and largest city of the Indonesian province of Lampung. Located on the southern tip of #Sumatra, Bandar Lampung was originally called #Tanjungkarang –Telukbetung, since it was a unification of two major settlements in Lampung, before being renamed in 1983.
The city proper and South Lampung Regency (which borders the city on its northern and eastern sides) are major transmigrasi recipients; in testimony thereof, it has become the fourth-largest city in Sumatra, after Medan, Palembang and Pekanbaru. The city's area is about 197.22 km², with a Census population of 790,057 in 2005, 881,801 in 2010, 977,686 in 2015 and 1,166,066 in 2020
A report by the Banten regent William Craft to Governor-General Cornelis Speelman states that, on the basis of a description provided by Pangeran Aria Dipati Ningrat on 17 June 1682, "Lampung-Telokbetong at the edge of the sea is the seat of power of a Dipati Temenggung Nata Negara, with power over three thousand people". This date would later be adopted by the city administration as its official founding date
Under the Dutch colonial administration, 1912 Staatsblad 462 codified the city as being part and parcel of the Onderafdeling Telokbetong, composed of present-day Teluk Betung and its environs. The Onderafdeling's capital was Tanjung Karang, whilst Telukbetung itself served as the seat of government for the Karesidenan Lampung.
During the Japanese colonial era, present-day Bandar Lampung was administered as a city (市, shi), led by a Japanese mayor (市長, shicho) who was assisted by an Indonesian deputy mayor (副市長, fuku-shicho)
Tanjung Karang and #Telukbetung initially fell under the jurisdiction of South Lampung Regency, until a 1948 law consolidated the two and elevated them to independent city status
[ Ссылка ]
===
#KotaBandarLampung (Kutak Bandarlampung) adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Lampung. Dengan kepadatan 5.332/km2, #BandarLampung merupakan salah satu kota terpadat di Pulau Sumatra, serta termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar pulau Jawa.
Secara geografis, Kota ini merupakan gerbang utama Pulau #Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya.
Kota Bandar #Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.166.066 jiwa (berdasarkan hasil sensus penduduk 2020). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.
Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling #Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor: 462 yang terdiri dari Ibu kota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibu kota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).
Ibu kota Onder Afdeling Telokbetong adalah #Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibu kota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) di bawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).
#Siger berwarna kuning emas:
Merupakan simbol mahkota yang melambangkan kebesaran, kemewahan, keagungan, berbudi pekerti dan berbudaya meskipun ditengah kota yang beragam etnis suku dan agama. Siger ditandai pada bagian muka dan belakang yang berlekuk beruji 9 buah. Ruji yang paling tengah merupakan paling tinggi, sedangkan yang paling pinggir melengkeng seperti ujung tanduk atau perahu.
Lambang Siger ini menjadi simbolisasi sifat feminism, yang bermakna Kota Bandar Lampung menjadi “IBU” bagi masyarakatnya, yang mengayomi dan memakmurkan dengan kesuburan dan berbagai potensi yang berada dalam kendungannya, serta ramah terhadap setiap tamu serta para pendatang.
[ Ссылка ]
===
#WalkingAround
#LampungCity
Ещё видео!