Tati (44) Ketua RT 01 RW 03 Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi tak menyangka bakal menjadi korban hipnotis.
Pertemuannya dengan pelaku juga terjadi secara kebetulan.
Tati tak mengenal langsung pelaku hipnotis itu. Melainkan dikenalkan oleh seorang teman sesama kader posyandu bernama Mariana.
Kala itu, sebagai kader posyandu dirinya hendak mengambil obat dan makanan bayi di Puskesmas Perumnas 2 untuk kegiatan posyandu di lingkungannya.
Dari kejauhan teman sesama kader posyandunya memanggilnya.
"Teman saya Mariana manggil, yasudah saya datangin karena butuh kantong kresek mau minta ke dia kan kondisinya waktu itu hujan juga," kata Tati saat ditemui awak media di Sekretariat RW 03, Kelurahan Kayuringin Jaya, pada Senin (3/2/2020).
Kemudian, saat bertemu sambung Tati, temannya itu memperkenalkan seseorang pelaku yang tengah mencari 10 orang lansia itu mengikuti syuting produk susu Anlene.
Temannya, tak bisa menyanggupi karena tengah ada keperluan.
"Teman kenalkan orang itu, dijelaskanklah. Suruh koordinir 10 lansia untuk ikut syuting produk susu. Saya awalnya telepon kader lainya, gimana bisa engga soalnya siang ini katanya syutingnya," terang Tati sambil menahan tangis.
Akhirnya Tati menyanggupi sebab teman yang dihubunginya itu sanggup untuk mengkoordinir sepuluh lansia itu.
Alasa lain ia menyanggupi itu juga karena mengira temannya Mariana kenal dekat dengan orang tersebut dan percaya terhadap temannya yang telah dikenalnya cukup lama.
"Dari situ dia (pelaku) minta mau numpang Buag Air Besar. Yasudah saya ajak ke rumah, kemungkinan mulai di hipnotis di atas motor itu," kata dia.
Di rumahnya, usai buang air besar pelaku berdiskus soal kegiatan syuting nanti. Mulai ada saja yang perlu dipersiapan, serta sejumlab iming-iming hadiah dan bingkisan.
"Dari situ saya mulai nurut aja, sampai dia suruh beliin korek saya nurut aja," imbuh dia.
Tak lama itu, sepuluh ibu-ibu lansia itu datang ke rumahnya. Sebelum berangkat pelaku menyuruh para lansia itu membuat yel-yel untuk syuting nanti.
"Kita buat yel-yel, saya rekam-rekam dan lain kita ketawa-ketawa gitu. Engga sadar ya kalau begini jadinya," terang Tati.
Hingga akhirnya berangkat ke sebuah mal di Kota Bekasi. Disanalah, pelaku mengambil sejumlah perhiasan, ponsel dan uang tunai milik para lansia.
"Saya baru sadar pas di mal, ternyata saat ditanya tidak ada acara syuting itu. Ketipu saya, saya kena hipnotis gini," kata Tati sambil menangis.
Tangis Tati pecah ketika ingin mengingat narasi pesan berantai yang seolah-olah menyalahkan dirinya.
Ia sempat jatuh sakit dan kondisinya saat ini masih tidak stabil akibat narasi pesan berantai yang menyalahka dirinya.
"Mau gimana lagi mas, saya juga engga sadar apa-apa. Mau gimana ya, saya engga suruh ibu-ibu pakai perhiasan mewah, saya cuman suruh dandan yang rapih dan cantik karena mau syuting," papar Tati.
Beredar pesan berantai, ibu-ibu satu RT menjadi korban hipnotis. Mereka diajak syuting salah satu produk susu dan bertemu artis terkenal.
Tak hanya itu mereka diiming-imingi mendapatkan hadiah dan bingkisan usai acara syuting tersebut.
Akan tetapi, justru perhiasan mereka raib digondol pelaku hipnotis.
*Waspadai....!!!!*
PENIPU TAMBAH PINTER BUKAN 1 ORANG YG TERTIPU TTP SATU RT
HATI HATI PENIPUAN MASSAL LEWAT HIPNOTIS
Kejadian kemarin di RT sebelah Sy. Daerah perumnas 1 Bekasi. Ceritanya ada yang mengaku dari produk Anlene mau mengadakan demo produk. Menemui ketua RT, minta dikumpulkan ibu2 setempat.
Setelah berkumpul, dibriefing untuk persiapan shooting. Ibu2 diminta untuk kembali ke rumah, dandan secantik cantiknya, pakai perhiasan, bawa uang. Nggak tahu bahasa apa yang digunakan, tetapi ibu2 itu dengan antusias berdandan, berhias, dan bawa uang. Dasar ibu2 diiming2 shooting langsung girang. Mungkin takut malu-maluin di kamera.
Begitu kembali ke rumah bu RT, nggak tahu trik apa yang dipakai sampai ibu2 rela menyerahkan uang dan perhiasan. Alhasil semuanya bisa ketipu.
Sore itu komplotan penipu itu berhasil menipu ibu2 satu RT. Setelah penipu itu pergi, baru mereka sadar telah dikibulin.
Bu RT yang ngumpulin warganya merasa bersalah, jatuh sakit. Sekarang masih dirawat di Hermina Bekasi Barat. Kasihan sekali.
Waspada kalau ada yang mengaku2 perwakilan produk tertentu mau mengadakan demo. Cek dan rechek. Libatkan aparat.
Hipnotis udah canggih, nggak cuma sasarannya perorangan, tapi bisa massal korbannya.
WASPADA !!!
Sebanyak 10 ibu-ibu lansia di Bekasi menjadi korban hipnotis bermodus syuting produk susu dan bertemu artis terkenal.
Ibu-ibu yang didominasi para lansia (lanjut usia) itu masih satu RT. Mereka tinggal di RT 01 RW 03, Perumnas 1, Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Ещё видео!