Listrik padam pernah terjadi di Taiwan pada dua tahun lalu. Lebih dari 78 persen wilayah negara itu gelap gulita pada 15 Agustus 2017.
Listrik padam membuat masyarakat naik pitam. Pasalnya lebih dari 6,68 juta di antara 8,5 juta rumah tangga di Taiwan terdampak.
Apalagi, insiden ini turut membuat semua lampu lalu lintas tidak berfungsi. Sementara restoran dan pertokoan kecil juga tak bisa beroperasi karena mengandalkan aliran listrik. Belum lagi cerita beberapa orang yang terjebak dalam eskalator.
Sementara di Korea Selata pemadaman listrik berimbas pada kursi menteri. Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong-Kyung menyatakan mundur pada 2011 lalu.
Dia mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pemadaman listrik yang menimbulkan kemarahan masyarakat. Uniknya, pemadaman listrik saat itu hanya terjadi dalam durasi singkat, yaitu satu jam.
Di Australia, saat listrik pada ada kompensasi yang diberikan perusahaan penyedia listrik, yaitu gratis tagihan selama sebulan.
seorang yang mungkin juga tak kalah kaget (atau kagum) mengunggah gambar cek senilai $90 (sekitar Rp900 ribuan) di facebook.
Rupanya cek tersebut pembelian dari perusahaan operator listrik (PLN) Australia. Ia pun berkisah tentang sebuah pohon yang tumbang di depan rumah mereka sehingga aliran listrik di kawasan tersebut terganggu. Perusahaan listrik segera datang dan membereskan masalah tersebut. Listrik hanya mati sekitar setengah harian, lalu kembali normal.
Beberapa hari kemudian, semua rumah yang terkena pemadaman karena pohon tumbang tersebut mendapat kompensasi alias ganti rugi atas kejadian tersebut. Cek senilai $90 kurang lebih sama dengan pembayaran listrik selama sebulan untuk rumah ukuran sedang di Australia. Jadi, gara-gara listrik mati setengah hari, rakyat dibebaskan bayar listrik sebulan! Gimana kalau listriknya byar-pet atau mati berhari-hari ya?
Hal yang sama terjadi di Indonesia pada Minggu (4/8). Pemadaman listrik terjadi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan durasi mencapai lebih dari 12 jam. Kita tunggu apa kompensasi PLN untuk masyarakat? Apakah lebih baik dari contoh di atas? Kita tunggu saja the miracle of Indonesia.
