TRIBUN-VIDEO.COM - Penambang emas ilegal di Desa Pencurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, longsor pada Rabu (26/7/2023).
Akibat insiden tersebut, hingga kini sebanyak 8 orang masih terjebak di kedalaman 20 meter.
Terkait hal ini, Kepala Desa (Kades) Pencurendang, Nasirun angkat bicara.
Nasirun mengaku tidak berani melarang secara keras soal keberadaan tambang tersebut.
Sebab banyak warga sekitar maupun warga di luar daerah yang menggantungkan hidupnya dari tambang tersebut.
Terlebih sejak menjabat sebagai kades pada 2015 silam, tambang tersebut sudah aktif di desanya.
Meski demikian, ia mengaku kerap mengimbau masyarakat untuk tidak meneruskan tambang ilegal tersebut.
"Saya masuk 2015 tapi sering mengimbau supaya jangan diteruskan", kata Nasirudin.
"Tapi saya tidak berani secara vulgar karena aktivitas penambangan ini adalah nadi ekonomi rakyat," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa, warga yang melakukan penambangan telah mengajukan izin ke Semarang..
Namun izin tersebut tak kunjung keluar hingga saat ini.
Dalam kesempatan tersebut ia pun mengatakan bahwa jumlah pekerja di penambangan tersebut mencapai ratusan orang.
Di mana 50 orang merupakan warga asli Pancurendang.
Sementara pekerja dari luar wilayah tersebut jumlahnya justru mencapai ratusan orang, dan mayoritas merupakan warga Bogor.
"Sebagian kecil penambang adalah warga sini."
"Tapi kebanyakan dari Bogor dan sekitarnya atau Jawa Barat," terangnya.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tambang Emas di Banyumas Longsor, Polisi Periksa Sejumlah Saksi hingga Kades Tak Berani Melarang, [ Ссылка ].
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Host: Ariska Choirina
VP: Rania A.
Ещё видео!