Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas ekspor 9,6 ton kopi arabica gayo organik ke pasar AS dan Eropa pada Kamis (17/6/2021).
Teten menyampaikan nilai ekspor ke perusahaan kopi Starbucks ini mencapai Rp 6,5 miliar.
“Kopi di Aceh Tengah ini sudah menjadi komoditas penting karena sekitar 60 persen warganya hidup dari pertanian kopi,” ujar Teten saat pelepasan ekspor kopi gayo.
Ekspor kopi arabica gayo kali ini dilakukan sepenuhnya oleh Koperasi BQ Baburayyan yang memiliki akses langsung penjualan kopi ke Starbucks tanpa melalui broker atau agen.
“Tidak mudah tentunya koperasi bisa dipercaya untuk bisa jual langsung ke Starbucks. Tentunya ini kualitasnya sudah memenuhi standar internasional,” kata Teten.
Teten meminta koperasi terus diperkuat kelembagaannya dengan mengajak para petani kopi perorangan bergabung bersama koperasi sehingga koperasi bisa menjadi offtaker pertama langsung dari petani.
Jika koperasinya sehat, sambung Teten, nanti akan didukung pembiayaan lewat LPDB-KUMKM.
Koperasi juga akan diperkuat dengan resi gudang untuk menyimpan produk yang melimpah dan harga sedang tidak bagus.
“Dengan begitu, petani akan fokus pada kualitas kopinya. Saya Ingin memperkuat kelembagaan koperasi di Gayo khususnya bagi para petani kopi,” imbuhnya.
Ketua Koperasi BQ Baburrayyan Rizwan Husni mengatakan, koperasinya telah memiliki total anggota koperasi sebanyak 4.260 petani kopi yang memiliki sertifikasi kebun kopi organik dengan luas lahan 5.590 hektar (ha).
Koperasi BQ Baburrayyan 100 persen membeli kopi langsung dari petani.
Sekitar 85 persennya dijual untuk kualitas pasar ekspor dan sisanya 15 persen dijual di dalam negeri.
Rizwan menjelaskan Starbucks yang memiliki 33 ribu gerai di seluruh dunia menjadi pasar terbesar untuk komoditas kopi gayo. (*)
Ещё видео!