TRIBUN-VIDEO.COM, PANGKALPINANG- Keluarga korban mutilasi di Sleman Daerah Istimewa Yogyajarta (DIY) telah menyiapkan makam untuk mendiang RTA.
Sosok RTA, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (DIY) diyakini sebagai korban pembunuhan di Sleman walau hingga kini belum ada keterangan resmi polisi.
R disebut tewas setelah melakukan aktivitas kekerasan tidak wajar dengan Waliyin (29) dan RD (38).
Ayahanda RTA, Abdullah mengatakan makam disiapkan di Taman Pemakaman Umum Ampui.
"Iya sudah disiapin pemakamannya, pihak masjid juga sudah disiapkan. Jadi ketika jenazah datang langsung disholatkan di Masjid, lalu langsung dikebumikan jam berapa pun itu mau dini hari malam juga siap," ujar Abdullah, Kamis (20/7/2021).
Abdullah kini hanya bisa terus menunggu terkait kapan kepulangan jenazah.
"Kami ingin jenazah lebih cepat kembali ke Pangkalpinang, karena semua sudah siap jadi lebih cepat lebih baik," ungkapnya.
Minta Pelaku Dihukum Mati
paman mendiang RTA, Majid tampak terduduk lemas saat ditemui bangkapos.com.
Majid berarap ada keadilan untuk keponakannya tersebut.
Majid meminta para pelaku bisa dihukum dengan hukuman mati.
"Hukum sebarat-beratnya mereka berani menghilangkan jejak, bukan manusia lagi itu. Gak usah keluarga, orang asing lihat pasti minta hukuman mati. Kita hanya bisa berharap, masih ada keadilan di kasus ini," ujar Majid.
Majid berharap Polda DIY dapat menuntaskan kasus secara terang-benderang.
"Kita sebagai warga negara yang baik kita cuma bisa ikut proses hukum, semua sidah ditangani dan kita serahkan ke pihak Polda DIY," ujarnya.
Majid memperkirakan jenazah baru bisa dipilangkan lima hari lagi.
Pasalnya, kepulangan jenazah keponakannya ini masih menunggu keluarnya hasil tes DNA.
"Masih menunggu hasil tes DNA kemungkinan seminggu lah paling lama, jadi jenazah pulang itu kemungkinan setelah tes DNA keluar," ujar Majid.
Sejauh ini, kata Majid, pihak keluarga sama sekali belum mendapatkan informasi terkait proses pemulangan jenazah dari Yogyakarta menuju Pangkalpinang.
"Kami sampai saat ini belum ada dapat informasi, terkait proses pemulangan jenazahnya seperti apa. Jadi gimana nanti, standar operasional prosedur Polda DIY seperti apa," tuturnya.
Penjelasan Polda DIY Soal Kepulangan Jenazah RTA
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, jenazah RTA, korban Mutilasi di Sleman, Yogyakarta akan diserahkan kepada pihak keluarga.
Namun penyerahan jenazah tersebut akan dikerjakan setelah ada hasil dari tes DNA.
"Untuk informasi penyerahan jenazah akan dikerjakan setelah ada hasil dari tes DNA dan sepenuhnya atas konfirmasi pihak RS Bhayangkara," kata Endriadi, Kamis (20/7/2023).
Dalam perkara mutilasi ini, pihak Kepolisian telah melakukan serangkaian upaya untuk menentukan kepastian siapa korban.
Langkah yang dilakukan melibatkan pemeriksaan Inafis yang mana hasilnya membandingkan persamaan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan laporan orang hilang berinisial RTA di Kasihan.
Hasil identiknya mencapai 99 persen.
Tidak hanya sampai di sana, Polisi juga melakukan pengenalan secara visual terhadap barang-barang yang ditemukan di TKP kepada keluarga.
Mulai dari baju, kaos, celana pendek dan sendal gunung.
Kemudian Polisi juga melakukan permohonan pemeriksaan DNA untuk membandingkan DNA orangtua terhadap korban.
"Penyidik (sekarang) masih menunggu hasil tes DNA," kata Endriadi.
Sembari menunggu hasil tes DNA, pihaknya juga terus berproses melakukan penyidikan dan pemberkasan perkara pembunuhan disertai Mutilasi tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga di Pangkalpinang Siapkan Makam Mahasiswa UMY Korban Mutilasi di Sleman, [ Ссылка ].
Editor: Erik S
Ещё видео!