pemerintah kabupaten bengkulu utara mencatatkan prestasi yang cukup baik dimana angka kemiskinan tahun 2016 adalah 13,67% dan pada tahun 2019 menurun menjadi 11,65%. kondisi pandemi covid-19 tahun 2020 menyebabkan angka kemiskinan meningkat hanya 0,02% menjadi 11,67%. dan angka kemiskinan tahun 2021 berhasil diturunkan menjadi 11,61%. kabupaten bengkulu utara merupakan satu-satunya kabupaten di provinsi bengkulu yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di tengah pandemi covid-19. keberhasilan penanggulangan kemiskinan di kabupaten bengkulu utara dilakukan melalui sebuah gerakan terpadu yang kita namakan gerakan terpadu penaggulangan kemiskinan (gardu penangkis). gerakan terpadu ini merupakan kolaborasi penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh lintas perangkat daerah.
adapun gerakan terpadu penaggulangan kemiskinan (gardu penangkis) dilaksanakan melalu beberapa program unggulan yaitu meliputi :
1. perlindungan masyarakat. dengan pemberian bantuan sosial dan jaminan sosial, mensinergikan antara berbagai sumber pembiayaan baik apbn, apbd, dana desa, dan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. kebaharuan sinergi pembiayaan bpjs kesehatan tahun 2022 dengan adanya perda dan perbup jamkesda, dimana pembiayaan bpjs untuk masyarakat miskin bersumber dari apbd, dana desa dan kegiatan tjslp.
2. pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan usaha kecil dengan meningkatkan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil melalui gerakan ge-aru (gerakan aku cinta produk bengkulu utara), tomimas (toko milik masyarakat-kerjasama pemasaraan umkm dengan gerai toko modern), pengembangan siska (sistem integrasi sapi dan kelapa sawit), dan keberhasilan pelaksanaan replanting kelapa sawit sejak tahun 2018-2021 telah terealisasi seluas 5.500 hektar. sehingga dalam kondisi pandemi dana yang berputar di masyarakat sebanyak 137,5 milyar. dan direncanakan pada triwulan 3 tahun 2022 akan dimulai panen perdana. kondisi ini akan memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat;
3. pemberdayaan masyarakat, melalui sigampang (gerakan keluarga mandiri pangan) dengan pemanfaatan lahan pekarangan untuk penyediaan pangan keluarga di dinas ketahanan pangan, peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan dan pemberian alat yang dilaksanakan di dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi;
4. peningkatan infrastuktur dasar, peningkatan akses masyakarat miskin terhadap pelayanan dasar melalui penyediaan rumah layak huni, pembangunan sarana sanitasi, air bersih, sarana dan prasarana kesehatan dan pemenuhan gizi balita, dan perbaikan aksesibilitasi sarana jalan.
adapun indikator keberhasilan pelaksanaan gerakan terpadu penaggulangan kemiskinan (gardu penangkis) yaitu :
1. menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 3,86% menjadi 3,51%;
2. menurunya angka kemiskinan dari 11,67% menjadi 11,61%;
3. menurunnya angka gini rasio dari 0,3 (moderat) menjadi 0,28 (rendah).
Ещё видео!