BLITAR, KOMPAS.TV - Menjamurnya makanan cepat saji ternyata tidak membuat kuliner tradisional ditinggalkan oleh masyarakat. Hal itulah yang terlihat pada lapak kuliner Gatot di Jalan Lawu Kota Blitar ini yang selalu ramai dikunjungi pembeli.
Berdiri sejak 20 tahun lalu , kuliner gatot milik Sri Ami ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Tekstur kenyal dan rasa gurih pada jajanan ini membuat para pelanggan selalu datang kembali.
Kuliner Gatot sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari ketela kering dan direndam selama 1 hari. Setelah proses tersebut barulah ketela dipotong dengan ukuran kecil sebelum dikukus.
Untuk mempertahankan kesan lampau, kuliner Gatot juga tetap dibungkus dengan daun pisang. Tidak lupa bagian atas gatot juga diberi taburan parutan kelapa atau bisa dengan serbuk kedelai untuk menambah rasa gurih.
Hal itulah yang membuat kuliner ini tetap diburu warga meski di era modern seperti ini. Bahkan selama 3 jam berjualan perempuan 50 tahun tersebut/ mampu menjual ratusan bungkus gatot.
Meski memiliki cita rasa yang khas , namun harga Gatot ini juga masih murah yakni seribu rupiah setiap bungkusnya. Sri Ami pun mampu mengantongi keuntungan ratusan ribu rupiah selama 3 jam berjualan.
Selain Gatot, lapak Sri Ami juga menjual kuliner lampau lainnya yakni tiwul dan ketan kelapa. Sri Ami berkeinginan untuk ikut mengenalkan anak muda sekarang dengan kuliner tradisional yang hampir punah.
#Blitar #Kuliner #Tradisional #Gatot #Wisata #BeritaKediri
Ещё видео!