TRIBUN-VIDEO.COM - Laga sepak bola antara Arema FC vs Persebaya mendadak berubah menjadi tragedi.
131 orang suporter Arema tewas dalam laga tersebut lantaran berdesak-desakan di pintu keluar.
Gas air mata sudah memenuhi stadion membuat ratusan orang berebut ingin keluar menghirup udara bebas.
Perempuan, anak-anak turut menjadi korban.
Seorang penyintas tragedi Kanjuruhan menceritakan betapa ngerinya situasi saat insiden maut ini terjadi.
Aksi aparat, hingga pintu 13 dan kesaksian mengenai gas air mata.
Di sisi lain, Komnas HAM telah melakukan investigasi terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Fakta awal menunjukkan bahwa kerusuhan tidak ditimbulkan oleh suporter yang turun ke lapangan.
Komnas HAM justru mempertanyakan penggunaan gas air mata yang disebut menjadi pemicu banyaknya korban berjatuhan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi sejak Senin (3/10).
Dari hasil temuannya di lapangan, dua orang suporter turun dari tribun di bawah papan skor setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir.
Aksi ini kemudian diikuti oleh suporter lain dari tribun yang berbeda dan ditengarai menjadi alasan bagi aparat keamanan mengambil tindakan.
Simak selengkapnya pada video di atas. (*)
Ещё видео!