KOMPAS.TV - Meski penerapan PPKM kini mulai berdampak positif terhadap penurunan jumlah kasus covid-19, tak berarti warga kini bisa bebas melanggar aturan.
Ancaman penyebaran covid-19 masih sangat nyata, akibat varian mutasi yang semakin ganas dan bisa memicu gelombang ketiga, jika warga lengah dan tak disiplin protokol kesehatan.
Masker di dagu, bahkan tak pakai masker. Warga berkerumun tak jaga jarak. Jalanan ramai dan macet.
Walau jadi pemandangan yang kembali jamak, seiring penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat jangan ditiru.
Di Jakarta, tempat olahraga seperti Gelora Bung Karno, akhir pekan kemarin ramai diserbu pengunjung.
Sayangnya, pelanggaran protokol kesehatan banyak ditemui kala warga berolahraga di luar ruangan, begitu level PPKM diturunkan.
Baca Juga Holywings Kemang Langgar PPKM, Wagub DKI Ingatkan Sanksi Denda hingga Pidana di [ Ссылка ]
Di Surabaya Jawa Timur, warga yang berkerumun di Jembatan Suroboyo Kenjeran, sampai dibubarkan petugas Satpol PP.
Di akhir pekan, jembatan ini juga kerap ramai dengan warga yang berolahraga. Namun banyaknya pedagang makanan membuat kerumunan warga semakin mengkhawatirkan.
Pembukaan tempat wisata, seperti di Pantai Pangandaran juga menjadi magnet rawan kerumunan warga. Jenuh dan butuh rekreasi jadi alasan utama para pengunjung.
Selain jumlah pengunjung yang dibatasi, pengawasan dan patroli juga dilakukan petugas untuk menekan pelanggaran protokol kesehatan.
Meski saat ini tren kasus covid-19 cenderung turun, pemerintah pun mengingatkan ancaman lonjakan kasus covid-19 gelombang ketiga, jika penurunan level PPKM disambut warga dengan kegiatan yang melanggar protokol kesehatan.
Wamenkes, mengingatkan negara-negara dengan angka dan cakupan vaksinasi yang tinggi seperti Amerika Serikat, Inggris, bahkan Israel, sekalipun juga tak luput dari lonjakan kasus covid-19 meski sebagian besar warganya sudah menjalani vaksinasi.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!