TRIBUN-VIDEO.COM - Yeni Nur Octaviani (24), seorang petugas SPBU di Parigi, Pangandaran, Jawa Barat, menjadi korban penamparan seorang sopir pikap berinisial CU (42).
Yeni ditampar pelaku lantaran tak terima diingatkan karena salah jalur.
Meski mendapatkan perlakuan kasar, namun Yeni memutuskan memaaafkan pelaku lantaran kasihan pada anak pelaku yang masih kecil.
Dikutip dari Kompaas.com, meski sempat melaporkan perlakuan CU yang semena-mena ke Polsek Parigi, Yeni akhirnya ikhlas memaafkan CU.
Yeni mengaku tak tega melihat pelaku yang membesarkan sang anak seorang diri.
"Saat itu di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa. Kembali ke hati nurani. Saya enggak tega lihat, terlebih ini bulan puasa," tutur Yeni.
Yeni mengaku, jika ia melanjutkan kasus kekerasan yang dialaminya ke ranah hukum, anak dari pelaku tidak ada yang merawat.
"Saya kasihan pelaku harus mengurus sendiri anaknya yang berusia lima tahun. Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," kata dia.
Diketahui, penganiayaan tersebut bermula saat pelaku CU hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM).
Namun, saat itu, pelaku salah jalur dan masuk ke jalur khusus sepeda motor.
"Pelaku masuk jalur salah. Dispenser itu khusus untuk sepeda motor," kata Yeni, menjelaskan kronologi penamparan.
Yeni lantas bermaksud mengingatkan agar pelaku mengisi BBM di bagian depan.
"Di sini sempit, bukan jalur mobil. (Dispenser) di depan juga kosong," tutur dia.
Tak terima ditegur, pelaku lantas turun dan menampar Yeni.
"Dia lalu berkata kasar. Sya tegur karena perusahaan punya aturan (mengisi bensin)," ujar Yeni.
(Tribun-Video.com/Nila)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petugas SPBU Ini Memaafkan Meski Ditampar dan Dikasari, Tak Tega Lihat Anak Pelaku dan karena Ramadhan",
[ Ссылка ]?
Ещё видео!