Menteri Yohana Akan Lapor Jokowi soal 5 Serdadu TNI AL Aniaya Bocah SD.
Pelaporan tersebut sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pembantu presiden.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise akan melaporkan kasus dugaan penganiayaan oknum TNI AL terhadap T, bocah SD ke Presiden Joko Widodo.
"Pasti. Kalau ditanya Presiden saya laporkan," kata Yohana di RS Prikasih, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016).
Yohana melanjutkan, sebagai representasi negara, ia harus hadir dalam kasus kekerasan terhadap anak.
Meskipun demikian ia belum belum mau berbicara banyak tentang kasus tersebut karena masih akan mengkajinya serta berkoodinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Setelah saya kembali, nanti Menteri PPA dulu. Ada deputi perlindungan anak dan deputi tumbuh kembang anak. Nanti mereka berdua yang akan bertemu dengan saya dan kaji kasus ini," tegas Yohana.
Sebelumnya diberitakan, oknum anggota TNI AL diduga pukuli bocah SD di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/1/2016). T dituduh mencuri burung di Komplek TNI di Jakarta Selatan.
Sumber: [ Ссылка ]
===============
Camat dan Bocah Dipukuli, Ahok Dapat Jaminan TNI.
Beberapa hari ini, publik dikejutkan oleh ulah oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melakukan tindak kekerasan terhadap Camat Tanah Abang Hidayatullah dan bocah berinisial T di Cilandak, Jakarta Selatan.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah mendapat jaminan dari pimpinan aparat bersenjata itu untuk menindak anak buahnya yang berlaku sewenang-wenang.
"TNI itu ada Polisi Militer (PM)-nya yang akan menindak oknum-oknum. Mereka ada prosedur sendiri dan kami sudah laporin," kata Basuki, di Hotel Atlet Century Park, Rabu (13/1/2016).
Meski demikian, Basuki tidak akan mengikuti langkah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise untuk melaporkan tindakan ini kepada Presiden Joko Widodo.
Menurut Basuki, itu sudah kewajiban seorang menteri untuk melaporkan segala hal yang tidak benar terjadi.
Sumber: [ Ссылка ]
============
Kadispen TNI AL Sebut Pemukulan terhadap Bocah SD Berlebihan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Zainudin mengakui bahwa pemukulan oleh anggotanya terhadap siswa SD di Cilandak, Jakarta Selatan, merupakan tindakan yang berlebihan.
"Kami mengakui, pemukulan yang dilakukan anggota kami terlalu berlebihan," ujar Zainudin ketika dihubungi, Selasa (12/1/2016).
Sumber: [ Ссылка ]
==============
Begini Kondisi Bocah T yang Luka Dipukuli Oknum Marinir karena Dituding Curi Burung.
T (12) mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya. Bagian wajahnya, utamanya bibirnya, membengkak besar. Sedang punggungnya luka-luka.
T pada Minggu (10/1) lalu ditangkap prajurit W, anggota Marinir. T dituding mencuri burung, dan langsung dihakimi. Tak diketahui dengan cara apa, T dihakimi hingga mengalami luka-luka.
Dalam foto tampak bagian punggung luka-luka serta memar. T dirawat di rumah sakit, dan hari ini, Rabu (13/1/2016) sebenarnya sudah boleh pulang. T sudah dijenguk Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yambise dan Ketua KPAI Asrorun Niam.
Sumber: [ Ссылка ]
====================
Ini Pengakuan Bocah SD yang Diduga Dipukuli dan Diikat oleh Oknum TNI AL.
T awalnya bersama teman-temannya bermain di Kompleks TNI AL di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/1/2016) siang. Ia masuk menggunakan sepeda motor bersama dua rekannya.
Saat di jalan, ia diledeki oleh salah satu temannya dan memilih untuk turun dengan lompat dari sepeda motor. T kemudian lari dan bertemu salah satu oknum TNI AL.
"Disangkanya saya maling burung. Terus saya bilang, saya enggak nyuri dan ngambil burung orang lain," kata T.
Oknum tersebut tak lantas percaya dan membawa T untuk melihat kandang burungnya. Saat dilihat, di dalam kandang burung tersebut hanya ada bulu.
"Nah, saya disangka ngambil burung itu karena kabur-kaburan kayak ngambil burung itu," tambah T.
Diarahkan pistol
Bahkan, T melanjutkan, oknum tersebut meminta istrinya untuk mengambil pistol. T yang saat itu mendengar langsung ketakutan. Ia juga menjelaskan bahwa pistol tersebut sempat diarahkan ke dirinya.
T disuruh duduk, tetapi ia tak mau. Akhirnya, T dibawa oleh oknum tersebut dengan sepeda motor ke pos. Tak berselang lama, oknum TNI AL lainnya datang setelah dipanggil.
Namun, T bersikeras bahwa ia tak mencuri. Karena tak mengaku, ia pun dipukul oleh oknum tersebut.
"Terus saya dipukuli pakai selang air dan gagang sapu. Yang mukulin tiga orang, ganti-gantian," kata T.
Rambutnya juga sempat dicukur menggunakan pisau belati milik oknum TNI. T melanjutkan, ia juga diikat di tiang.
"Iya, sempat diikat di tiang kayak tempat tenda. Saya sebelah sininya, pojok," kata T.
Ia mengatakan, tidak semua yang memukulnya memakai seragam. Hanya beberapa yang pakai seragam lengkap. "Beberapa aja yang pakai seragam," kata T.
Sumber: [ Ссылка ]
Ещё видео!