JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 aman untuk seluruh masyarakat Indonesia dan telah melakukan penahapan prioritas penerima vaksin.
Beberapa perusahaan yang menjanjikan vaksinnya untuk Indonesia adalah Astrazeneca, Sinovac, dan Sinopharm.
Pemerintah mencatat 160 juta orang yang menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19 yang terdiri dari tenaga medis, TNI, Polri, masyarakat umum hingga pelaku ekonomi.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menambahkan, Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, dan Menteri BUMN kini dalam perjalanan ke Inggris dan Swiss untuk mengamankan komitmen pengadaan vaksin Covid-19 dari sumber yang telah ada.
Sementara itu, Kementerian Riset dan Teknologi melaporkan inovasi untuk mempermudah proses screening virus corona di Indonesia.
Kemenristek kini tengah mengembangkan alat tes yang bisa mendeteksi virus corona melalui hembusan napas.
Selain itu, pengembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri juga terus dilakukan.
Tak hanya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, ada 5 lembaga institusi lain yang juga terlibat dalam pengembangan vaksin merah putih untuk Covid-19.Pemerintah mengungkapkan, program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada awal bulan November 2020.
Indonesia akan mengandalkan vaksin buatan Tiongkok yaitu Cansino yang menyanggupi 100.000 vaksin single dose pada bulan November 2020 dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Sementara itu Sinopharm akan mendatangkan 5 juta dosis pada bulan November 2020, dan Sinovac yang menyanggupi ketersediaan 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020.
Pertanyaannya, apakah kesemua vaksin yang akan digunakan oleh pemerintah sudah melalui uji klinis dan mendapat persetujuan dari WHO? Dan yang terpenting selain bisa mencegah virus corona, vaksin harus dipastikan aman bagi yang menggunakan.
Ещё видео!