TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) A Reza Ali turut menanggapi terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Menurut Reza Ali Deklarator Partai Demokrat itu menilai KLB Demokrat merupakan kejahatan politik.
Karena itu, anggota Fraksi Demokrat DPR RI periode 2009-2014 ini meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menolak KLB tersebut.
Reza Ali beranggapan KLB yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) merupakan KLB abal-abal.
“KLB Demokrat di Deli Serdang itu abal-abal, tidak cantik dan asal jalan, mereka tidak lengkap. Unsur apa dia miliki kemudian melakukan KLB? Karena itu kami meminta Kemenkumham menolak,” kata Reza di Makassar, Senin (8/3/2021).
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Nasional (Ketum PB Pertina) itu menambahkan, KLB Demokrat yang memilih Moeldoko sebagai ketua umum adalah KLB ilegal dan inkonstitusional.
Menurut kakak Ketua DPC Partai Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali tersebut, kegiatan itu tidak berdasarkan ketentuan AD/ART Partai Demokrat, seperti tidak terpenuhinya kuorum hingga abai atas persetujuan ketua majelis tinggi partai.
“Yang datang bukan pemegang hak suara yang sah. Saya katakan 95 persen bukan ketua DPC, mereka para mantan ketua tidak tahu diri. Ada juga mantan ketua DPC waktu saya sebagai Ketua Demokrat Sulsel. Kau mau apa?,” ujar Reza Ali.
“Kok bisanya orang-orang seperti itu hadir di sana, ini yang saya bilang KLB abal-abal karena mereka bukan pemilik suara sah. Kalau ada ketua DPD hadir paling satu, ketua DPC paling berapa orang dan mereka juga tidak jelas,” Reza menambahkan.
Reza menambahkan, selain tidak terpenuhi unsur DPP, KLB Demokrat juga tidak kuorum karena harusnya sesuai AD/ART bisa diselenggarakan jika disetujui dan diikuti sekurang-kurangnya 2/3 DPD dan nyatanya semua DPD Demokrat ikut menggelar rapat koordinasi bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Jadi itu KLB ilegal dan inkonstitusional, melanggar Undang-undang partai politik. Kalau mau tahu siapa ketua DPC yang sah itu semua ada di KPU. Silakan cek di KPU. Saya sebagai teman dekat Marzuki Alie sangat menyesalkan dia ikut-ikutan. Apa Marzuki mau bukti kalau dia ikut terlibat,” ujar Reza.
“Kok gaduh sekali, seolah-olah peran Pak SBY tak ada, tahu apa kalian semua. Jhoni Allen Marbun itu yang merusak partai. Saya minta sama partai agar Jhoni Allen segera di PAW. Inilah biang keroknya,” ujar Reza Ali.
“Jhoni Allen jangan banyak bicara. Dari awal nama Pak SBY ada, kita sembunyikan karena dia waktu itu masih di pemerintahan ibu Mega. Jelas kita sembunyikan,” katanya.
“Jhoni itu tidak tahu apa-apa. Lagu Mars Demokrat, nilai-nilai partai semua dari pikirin Pak SBY ini lalu dijadikan visi misi partai. Ada ditambah oleh forum pasti ada,” katamnya.
Sementara, setelah memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum, Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang menunjuk Jhoni Allen Marbun sebagai Sekretaris Jenderal.
"(Sekjennya) Pak Jhoni Allen. Iya iya [sudah ditetapkan]," kata Panitia KLB Partai Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara, Max Sopacua, Senin (8/3).
Max mengklaim struktur inti kepengurusan DPP Demokrat versi KLB Deli Serdang ini sudah terbentuk.
Struktur inti itu nantinya yang akan diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk mendapatkan legalitas dari pemerintah.
"Yang dibutuhkan Kemenkumham untuk melengkapi itukan enggak semuanya gitu. Yang penting ada Ketua, Sekjen," kata Max.
Penunjukan Jhoni Allen sebagai Sekjen Demokrat versi KLB Deli Serdang juga dibenarkan pendiri Demokrat yang turut dalam KLB Deli Serdang, Hencky Luntungan. (Tribun-video.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Mantan Ketua Demokrat Sulsel A Reza Ali: KLB Demokrat Kejahatan Politik, Jhoni Allen Perusak Partai, [ Ссылка ].
Ещё видео!