Tiga abad sebelum Republik Indonesia berdiri, sebuah pemerintahan berbentuk republik demokrasi berdiri di Kalimantan, namanya adalah Republik Samarinda.
Awal Kedatangan Orang-Orang Sulawesi
Pedagang dari Makassar, bersama dengan pedagang Jawa, diperkirakan sudah beraktivitas di Samarinda jauh sebelum 1634. Dalam sebuah catatan terungkap, kompeni mengirim tiga kapal ke Kutai dan Pasir untuk menghindarkan pedagang Makasar dan Jawa dari Kutai dan Pasir (Suluh Sedjarah Kalimantan, 1953).
Perkiraan tarikh ini diperkuat jurnal perjalanan seorang Belanda, Gerrit Thomassen Pool. Ia adalah pemimpin ekspedisi pertama ke Kutai Lama, ibu kota Kerajaan Kutai Kertanegara, pada 1634. Pool datang ketika pengaruh Islam baru saja mengakar di lingkaran kerajaan.
Pada masa yang sama pula, Sultan Kutai menambahkan frasa Ing Martadipura (lord of Martadipura) di belakang nama kesultanannya. Penambahan frasa ini, sebut Pool, memperpanjang nama kesultanan yang sebenarnya sudah panjang. Sultan yang sama akhirnya menandatangani perjanjian dengan Pool selaku wakil kompeni.
Perjanjian tidak hanya menghalangi rival VOC dari Eropa untuk berdagang di Sungai Mahakam, tetapi termasuk rekan dagang lokal dari Jawa dan Sulawesi (River Of Gems, A Borneo Journal by Lorne Blair and Rio Helmi.
Ditulis oleh Chai Siswandi, penggiat literasi sejarah Kutai. Tinggal di Kota Bangun, Kutai Kartanegara.
#sejarahsamarinda
#asalusulsamarinda
#bugisdisamarinda
#munkar
#sejarahdanbudaya
Soundtrack : Pakki SSB BSF
Instagram :
[ Ссылка ]
Facebook :
[ Ссылка ]
TikTok :
www.tiktok.com/@eddie_munkar
Klik SUBSCRIBE / Langganan (100%Gratis) :
[ Ссылка ]
Ещё видео!