Prosesi Pembukaan Sekaten di Kraton Yogyakarta Dimulai Malam Ini
Yogyakarta, 9 September 2024 – Perayaan Sekaten, salah satu tradisi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, akan resmi dimulai malam ini dengan prosesi pemindahan gamelan pusaka dari Kraton menuju Masjid Gede Kauman pada pukul 23.00 WIB. Gamelan tersebut dikawal oleh prajurit Kraton, menandai dimulainya rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Makna Sekaten
Kata "Sekaten" memiliki beberapa makna, di antaranya:
1. Sekati Nama dari dua perangkat gamelan pusaka Kraton yang dibunyikan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
2. Suka ati, Berarti sukahati atau senang hati.
3. Sekati* Bermakna satu kata atau sepakat.
Rangkaian Upacara Sekaten
Upacara Sekaten berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 5 hingga 11 bulan Mulud atau Rabiulawal. Puncak acara ditandai dengan keluarnya Gunungan dari Kraton menuju Masjid Besar.
Rangkaian dimulai dengan dibunyikannya gamelan pusaka sebagai tanda pembukaan, dilanjutkan dengan upacara Udhik-Udhik. Gamelan kemudian dipindahkan ke halaman Masjid Besar, di mana Sri Sultan beserta pengiring hadir untuk mendengarkan pembacaan riwayat Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ditutup dengan kembalinya gamelan ke Kraton, menandakan berakhirnya upacara Sekaten.
Gamelan Pusaka Kraton
Gamelan yang digunakan dalam upacara ini merupakan benda pusaka Kraton, yaitu
Kyai Sekati yang terdiri dari dua perangkat:
1. Kyai Guntur Madu Guntur berarti runtuh dan madu bermakna anugerah, sehingga Guntur Madu diartikan sebagai anugerah yang turun.
2. *Kyai Nogowilogo Nogo berarti ular, bermakna lestari atau terus menerus, dan logo berarti perang. Nogowilogo berarti lestari dalam kemenangan perang.
Kedua gamelan ini memiliki perbendaharaan 21 gendhing (lagu), dengan gendhing pembuka selalu diawali oleh "Wirangrong". Sebelum acara dimulai, kedua gamelan dibersihkan dan diberi sesaji. Selepas Isya, gamelan ditabuh di kompleks Kraton, lalu diusung ke pelataran Masjid Besar pada pukul 24.00 WIB. Kyai Guntur Madu ditempatkan di Pagongan Selatan, dan Kyai Nogowilogo di Pagongan Utara.
Pada tanggal 11 bulan Mulud, pukul 24.00 WIB, kedua gamelan tersebut akan dikembalikan ke Kraton, menandai penutupan upacara Sekaten.
Sekaten merupakan sarana untuk penyebaran agama Islam yang dipelihara sebagai tradisi turun-temurun di Yogyakarta.
Ещё видео!