Pager Kancana Kota Bandung
Perguruan Pencak Silat Pager Kancana didirikan pada tahun 1930 bersama-sama dengan 4 Perguruan lainnya, yaitu Simpay Kancana, Paku Kancana, Sekar Kancana dan Payung Kancana, adapun maksud nama-nama Pandel Perguruan menggunakan nama Kancana yang artinya persahabatan yang sekaligus persaudaraan, mengandung tujuan tersendiri yang harus dimengerti dan dipahami oleh seluruh Keluarga Besar Perguruan Pager Kancana.
Tahun 1929 merupakan awal perencanaan berdirinya Perguruan, pada saat itu lima orang tokoh Persilatan Jawa Barat mengadakan pertemuan sekaligus bermusyawarah dengan maksud mengikrarkan diri dalam satu wadah perguruan Pencak Silat dan sebagai langkah pertama, kelima tokoh yang terdiri dari Bapak Rd. Bardjah (Cigereleng), Bapak Djuki (Jembar/Cicadas), Bapak Miliju (Pangarang), Bapak Adas (Sukajadi) dan Bapak Ijan (Gg. Adi Suren) telah bersepakat menunjuk Mama Soekarma menjadi sesepuh dalam wadah ini, setelah beberapa kali mengadakan rembugan/ pertemuan untuk menentukan Nama dan Pandel Perguruan, akhirnya setahun kemudian (tahun 1930) kelima tokoh serta sesepuh mengadakan pertemuan kembali di jalan Jembar (rumah Bapak Djuki) dan menghasilkan beberapa keputusan, antara lain :
Nama dan Pandel Perguruan.
Pemegang Perguruan.
Nama dan Pandel Perguruan saat itu juga diserahkan kepada kelima tokoh tersebut diatas, dengan nama :
PAGER KANCANA diserahkan kepada Bapak Rd.
PAKU KENCANA diserahkan kepada Bapak Djuki.
SIMPAY KANCANA diserahkan kepada Bapak Miliju.
SEKAR KANCANA diserahkan kepada Bapak Adas.
PAYUNG KANCANA diserahkan kepada Bapak Ijan.
Adapun Nama dan Pandel Perguruan mengandung arti sebagai berikut :
PAGER diartikan sebagai Benteng.
PAKU diartikan sebagai Penguat.
SIMPAY diartikan sebagai Pengikat.
SEKAR diartikan sebagai Pengembangan/Publikasi.
PAYUNG diartikan sebagai Penasehat.
Sedangkan KANCANA mengandung arti Sahabat/Persaudaraan. Setelah kelima(5) tokoh menerima Nama dan Pandel Perguruan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, selanjutnya bersama-sama melakukan ikrar dengan meneteskan darah dari ujung jari masing-masing dan dimasukan kedalam segelas air dibagikan kepada lima tokoh tersebut dan diminum.
Latar belakang kelima tokoh dalam mempelajari ilmu silatnya terdiri dari beberapa Aliran, Cimande, Buang Kelid, sedangkan yang lainnya dari Aliran Cikalong, Sera, Syahbandar, Madi, Ciwaringin dan macam-macam teknik aliran lainnya.
Pandel Perguruan Pencak Silat Pager Kancana diresmikan tanggal 12 Mei 1933 di Cigerelang Bandung. Sebagai penerima Pandel sekaligus sebagai Guru Besar Perguruan adalah Bapak Rd. Bardjah yang berupaya keras mengembangkan nama perguruan ke empat penjuru mata angin. Selain mengajarkan ilmu Pencak Silat, beliau memamfaatkan keahliannya sebagai alat perjuangan untuk mengusir penjajah di bumi Indonesia yang kita cintai.
Nilai sejarah tidak dapat dihapuskan begitu saja, untuk mempertahankan sejarah itu sendiri, Bapak Rd. Bardjah menurunkan seluruh kemampuan ilmu silatnya kepada putra-putrinya untuk terus dikembangkan dan dipertahankan sebagai warisan budaya bangsa.
Pada tanggal 2 Februari 1962, Pandel Perguruan diserahkan kepada putranya yaitu Bapak Odid Soepardi Bardjah. Sehubungan dengan keadaan kesehatan beliau tidak memungkinkan untuk terus mengajar ke berbagai tempat, sejak saat itu tanggung jawab Perguruan dipegang oleh Alm. Bapak Odid Soepardi Bardjah dengan dibantu oleh kakaknya, yaitu Bapak Rd. Lala Soetrisna Bardjah dan dibantu/didampingi oleh adiknya yaitu Bapak Rd. Dadang Djakaria Bardjah.
Pada tanggal 15 Juli 1974 Bapak Rd. Bardjah sebagai sosok insan persilatan telah dipanggil oleh Allah SWT, berpulang ke rahmatullah untuk selama-lamanya (Innalillahi wainnalillahi rajiun), namun demikian pengukiran prestasi beliau masih melekat dalam jiwa para pesilat, Beliau pernah meraih medali emas pada Pekan Olah Raga Nasional I di Sala tahun 1948 dan pada PON II di Medan tahun 1951.
Selanjutnya pengukiran prestasi diikuti oleh penerus perguruan diantaranya Bapak Odid Soepardi Bardjah meraih medali emas pada Pekan Olah Raga Nasional V di Bandung tahun 1961, meraih medali di ORPESI dan kegiatan lainnya.
Mental juara bagi Perguruan Pencak Silat Pager Kancana sudah terukir sejak sejak lama dari mulai Guru Besar I yaitu Alm Bapak Rd. Bardjah dilanjutkan guru besar II yaitu Alm Bapak Odid Soepardi Bardjah dan sampai sekarang keberadaan Perguruan Pencak Silat Pager Kancana selalu tampil dalam setiap ke
juaraan baik tingkat regional, nasional. maupun internasional.
Ещё видео!