Peretasan Pusat Data Nasional di Indonesia oleh kelompok ransomware bernama Brain Chiper telah menimbulkan kekhawatiran besar. Serangan ini tidak hanya mengganggu operasi penting seperti pemrosesan imigrasi, tetapi juga memicu kekhawatiran tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi ancaman dunia maya. Namun, dalam perkembangan terbaru, jasa hacker Rusia telah berhasil mengungkap identitas dan lokasi kelompok Brain Chiper. Berkat bantuan ini, Brain Chiper akhirnya memberikan pesan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika mengenai kunci data-data yang diretas. Pesan tersebut dikirim melalui email setelah berbagai temuan dan laporan oleh hacker Rusia.
Peretasan PDN oleh Brain Chiper merupakan salah satu serangan siber terbesar yang pernah dialami Indonesia. Kelompok ransomware ini menuntut tebusan sebesar 131 miliar rupiah untuk mengembalikan akses ke data-data yang diretas. Serangan ini menunjukkan bahwa infrastruktur digital Indonesia masih rentan terhadap ancaman siber global. Pemerintah Indonesia, melalui Kominfo, segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi ini, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak internasional untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku peretasan.
Ещё видео!