#Esa_Jiwa #Maha_Jiwa #Esa_Maha #Esa_Maha_Jiwa #JiwaMahaEsa
#Seri_SitiJenar
#SeriKetoprak
Siti Jenar
Nama aslinya adalah Raden Abdul Jalil, lahir di
tahun (1348-1439 H/1426-1517 M)[7] bertempat tinggal di Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Siti Jenar terkenal sebab ajarannya Manunggaling Kawula Gusti istilah Wahdatul wujud yang dijawakan. Siti Jenar mengembangkan paham jalan hidup sufi yang dianggap bertentangan dengan ajaran Wali songo. Pertentangan praktik sufi oleh Siti Jenar dengan Wali songo terletak pada penekanan aspek formal ketentuan syariat yang dilakukan oleh Wali songo.[
#ARGUMEN
SUNAN KALIJAGA : Dimas, keadaan makin keruh apakah tidak sebaiknya ini dihentikan?
SITI JENAR : Keruh itu berasal dari diri manusia bukan dari luar manusia
SUNAN KALIJAGA : Apakah yang membuat diri manusia keruh?
SITI JENAR : Sebab manusia memberi ruang sebesar-besar untuk dirinya, namun tidak untuk pikirannya. Memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kepentingannya namun mempersempit ruang untuk akalnya.
SUNAN KALIJAGA : Apakah akal dan pikiran tak menarik hati sehingga tak diberikan ruang itu?
SITI JENAR : Selalu menarik bagi hati namun tak menarik bagi nafsu. Maka hatinya sepi dan berpenyakit karena tak pernah mengambil pelajaran. Tadzakaruun.
SUNAN KALIJAGA : Bukankah pelajaran terhampar pula di luar dirinya, untuk membantu dirinya membaca dan mengambil pelajaran secara lebih mudah karena tak kuasa mengambil pelajaran dari dirinya sendiri?
SITI JENAR : Semua terhampar secara terang-terangan maupun remang-remang. Yang membuat “rucah” adalah hati yang teracuni. Racun tersebut berasal dari nafsu yang tidak mempertautkan diri kepada akal dan pikiran.
SUNAN KALIJAGA : Untuk akal yang terkungkung, bagi pikiran yang terkurung, bukankah perlu ada ruang bebas seseorang untuk belajar tanpa dibelenggu pemahaman yang dimas lakukan?
SITI JENAR : Aku tidak membelenggu apapun, aku membebaskan mereka untuk mampu melihat kenyataan
SUNAN KALIJAGA : Bagaimana dimas membebaskan sedangkan manusia terjebak pada kotak yang tak ia temukan keluasan?
........... ,
........... ,
@
#RahasiaSangPengetahuan
#PuncakRahasia_ini_Ada_Di_Titik_Rasa_Yakni_Sentuhan
#Bukan_di_ujung_pena_Suara_dan_Penjabaran
#Admin ;
Para penyelam yg mendapatkan Hakekat ini ,wahdatul wujud ,justru krn itu mrk mjd lbh hati2 dalam hidup.dalam menimbang perbuatan yg akan dilakukan diputuskan.
#Nilai Wahdatul Wujud ,tdk sama sekali dapat difahami olh mrk para pemuja yg mengikat & terikat diri dg objek2 indra( sgl yg wadhah /fisik).krn semua yg mrk fahami&gemari yg kemudian itu mjd hal yg melekat dlm hati & pikiran mrk itu bukan Esensi ,namun Hanya varian2 Citra dr esensi yg sebenarnya.sementara Esensi tersembunyi di baliknya
#Ketika kamu melempar ( tombak ) kpd musuhmu ,maka sesungguhnya Tuhan yang Melempar ( di Al Quran kalau tdk salah ada tersebut pengertian ini ) .ada lagi yg menjelaskan scr kurang lbh ; dikatakan OlehNya sendiri bhw Sebenarnya Aku ( Tuhanmu ) adalh Sangat Dekat ,bhkn Lebih dekat dari urat lehermu sendiri terhadapmu ; dan ; sujudlah kamu sekalian ( malaikat dan Iblis ) kpd Adam.( Setelah Drama presentasi Kapabilitas dan PENGAJARAN_NYA kpd Adam ,ketika itu ) .dsb .jika ada yg tertarik membantah ,silahkan ...saya akan coba memaparkan ttg Realitas Wahdatul Wujud ini .
Poinnya ; bhw Wahdatul Wujud adalah Nilai Rasa ,cita Rasa dari sebuah Nilai bukan gambaran kata atau kalam dan pena .Wahdatul Wujud tdk akan bisa didekati dan disentuh sekalipun dg puncak tertinggi Dr Pena dan kalam ( Sketsa dan argumen ) .krn permisalan dia adalah Cita Rasa dr Buah itu sendiri .rasa dr buah tdk pernah bisa,mustahil, digambarkan dg sketsa maupun definisi kata.
# buah dr Wahdatul Wujud adalah Nilai yg dipesankan dalam Al Quran ,Yakni Derajat Yakin.Yakin dg tanpa Keraguan bukan Yakin dg kata2 Mulut dan definisi pena ,maupun Yakinnya orang2 Pendusta dan atau memaksa diri seolah2 yakin dan sbg pura2 Yakin krn Ada kata ( frase ) Yakin dalam ajaran Hikmah ( Al Quran ).
#DalamKalimatPopuler ,Mungkin disebut sbg " Tercerahkan . Meski mungkin pada kenyataannya ,Nilai dan Kualitas pencerahan ini berbeda beda gradenya dr tiap tiap palakunya .
insiden fenomena ;
Ttg fenomena yg tampil tertangkap olh Publik ( kepergok orang lain ) ktk terjadi Uforia yg menimpa para PENYELAM ini ktk Kejutan (krn Sentuhan Rasa itu ) BERLANGSUNG ,yg sekaligus membangkitkn Kesadaran mereka ,shgg dg sbb itu ktk tanpa sadar / dlm spontanitas yg tjd akibat sebuah luapan Rasa itu spt hal insiden "Aku Tuhan " dsb ) sbgmn yg dialami olh tokoh2 masyur macam Ibnu Arobi ,Al hallaj dan kalau di kampung ane dikenal sbg ; ( Syekh Siti jenar ) Sesungguhnya itu wajar dan sangat difahami oleh penyelam2 lainnya krn mmg spt demikian itulah kenyataannya yg juga mrk rasakan. Dan fenomena itu tdk permanen ,seperti keclapan atau kilatan sesaat atau beberapa saat .
Kurang lbh demikian ini yg pada kenyataannya terjadi ,tdk mengada2 dan tdk sdg berdusta .
Ещё видео!