TRIBUN-VIDEO.COM - Fakta-fakta Bangunan Loji Gandrung
Mengulas tempat ngunduh mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, yaitu Loji Gandrung, ternyata menyimpan keunikan yang menarik.
Loji Gandrung merupakan bangunan unik dengan arsitektur yang berkonsep perpaduan gaya Eropa dan Jawa.
Selain itu, Loji Gandrung juga menjadi salah satu tujuan tempat wisata bersejarah yang ada di Kota Solo.
Dikutip dari Tribunnewswiki, berikut fakta-fakta Loji Gandrung.
1. Awalnya Bangunan Rumah
Pada tahun 1830, bangunan Loji Gandrung pertama kalinya didirikan.
Dulunya, bangunan Loji Gandrung adalah rumah tinggal dari Johannes Augustinus Dezentje.
Loji Gandrung dijadikan bangunan rumah dari tahun 1797 hingga 1839.
Johannes Augustinus Dezentje atau Tinus nama panggilan akrabnya merupakan pionir perkenunan Belanda pertama yang berada di wilayah Surakarta.
Tinus dikenal juga sebagai tuan tanah di Ampel, Boyolali.
Tinus sering mengadakan pesta di rumahnya yang berada di Solo, karena terkenal sebagai pengusaha perkebunan yang terkemuka pada zamannya.
Sebagai pengusaha perkebunan yang terkemuka di zamannya, Tinus sering mengadakan pesta di rumahnya
yang berada di Solo.
Tempat tinggal yang digunakan Tinus sering digunakan untuk pesta dansa orang orang Jawa yang ada di sekitarnya.
Sehingga, pesta acara yang diadakan Tinus disebut gandrungan.
2. Arti Nama Loji Gandrung
Berasal dari bahasa Jawa, kata gandrungan merupakan kata dasar dari gandrung.
Dalam bahasa Jawa gandrung memiliki arti tergila-gila karena asmara, mendambakan seseorang atau sangat rindu akan kasih.
Kata gandrung yang dimaksud di sini berarti orang yang sedang kasmaran atau jatuh cinta.
Rumah besar milik Tinus akhirnya lambat laun menjadi dikenal dengan sebutan Loji Gandrung.
Loji sendiri merupakan kata yang memiliki arti rumah yang besar, bagus dan berdinding tembok.
Kata loji berasal dari Bahasa Belanda loge, tapi setelah penyebutannya atau diucapkan orang jawa menjadi loji.
3. Bagian Dalam Loji Gandrung
Bangunan Loji Gandrung memiliki 2 teras yang begitu luas.
Setiap teras berada di depan dan bagian belakang rumah.
Terdapat meja dan kursi antik di bagian dalam ruangan Loji Gandrung.
Di teras belakang tergantung cukup indah lampu bergaya khas ala Eropa.
Loji Gandrung berarsitektur khas Eropa corak bangunannya berwarna putih gading mendominasi setiap gedungnya.
Pintu dan jendela yang berukuran besar menjadi gaya khas Eropa yang nampak.
Memasuki dalam bangunannya terdapat sebuah ruang tamu.
Di sebelah ruang tamu terdapat ruang rapat yang sering digunakan wali kota.
Loji Gandrung mempunya sebuah ruang makan yang cukup besar.
Ruang makan tersebut digunakan sebagai tempat pertemuan.
Loji Gandrung yang kini dijadikan cagar budaya memiliki 2 bangunan kamar tidur.
Soeakarno menjadi orang yang pernah sering singgah di salah satu kamar tidur Loji Gandrung.
Untuk saat ini kamar tidur yang ada di Loji Gandrung tidak digunakan.
Sementara kamar tidur hanya digunakan sebagai ruang peringatan.
Kamar lainnya pernah digunakan sebagai tempat tidur wali kota, sebelum ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Loji gandrung, akan dipakai Kaesang Pangarep & Erina Gudono melakukan prosesi pernikahan ngunduh mantu. Dulunya sempat Jadi Rumah Dinas Wali Kota.
4. Loji Gandrung Sempat Jadi Rumah Dinas Wali Kota, Kini Sebagai Ruang Publik
Loji Gandrung difungsikan sebagai Rumah Dinas Walikota Solo, sebelum menjadi bangunan cagar budaya.
Sejak tahun 2019, menjadi ruang publik tidak difungsikan menjadi Rumah Dinas Walikota Solo lagi.
Rumah Dinas Walikota Solo dipindahkan ke bangunan di belakang Loji Gandrung.
Rumah Dinas Walikota Solo berada di sebuah rumah singgah (guest house).
(TribunTravel.com/KurniaHuda)
Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Kaesang Pangarep & Erina Gudono Ngunduh Mantu di Loji Gandrung, Simak Fakta-fakta Bangunannya, [ Ссылка ]
Ещё видео!