Dewi anak yang tak pernah lepas dari ponsel, layar kecil itu seakan dunianya sendiri sehingga sering membuatnya mengabaikan pelajaran dan tugas sekolah. Hingga pada akhirnya orang tuanya memutuskan untuk mendafatarkannya ke pondok pesantren.Pagi itu setibanya di pondok pesantren ia langsung disambut oleh salah satu mbak abdi ndalem dan salah satu santri senior. Sambil mengurus data-data pendaftarannnya, tidak lama kemudian orang tuanya mengajak untuk berpamitan, ia meneteskan air mata perpisahannya. Dengan perasaan berat hati ia melangkahkan kakinya menuju asrama bersama salah satu santri senior tadi sambil memperkenalkan setiap sudut tempat, banyak santriwati yang lalu Lalang menatapinya . Baru beberapa minggu di pondok pesantren ia mulai merasakan titik lelahnya nyantri, mulai dari padatnya kegiatan, madin, hafalan yang membuatnya jenuh dan tidak bisa membagi waktu hingga muncul perasaan tidak krasan. karena perasaan nya sudah tidak bisa dikendalikan ia memilih untuk meninggalkan pondok pesantren . Singkat cerita diperjalanannnya ia ditanyai suatu warga yang tak sengaja rumahnya tak jauh dari situ.Berawal ditanya rumah dan mau kemana hingga la menceritakan bahwa ia kabur dari ponpes karena merasa jenuh, rindu rumah dan tidak krasan.
Seputar media pondok jatim klik di bawah
Mediapondokjatim.com
#filmpendek #MPJFest2024 #pondokjatim
Ещё видео!