Batam, R m newstv, Proyek pembangunan Bendungan Sungai Gong di Kelurahan Sijantung Kecamatan Galang, kota batam, Provinsi Kepulauan Riau, menjadi sorotan masyarakat.
Pasalnya, meski proyek tersebut sudah selesai pembangunannya empat tahun lalu. Namun bendungan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional, dan dibangun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air baku yang mendesak, baik untuk domestik maupun industri di Kota Batam, hingga saat ini belum bisa di manfaatkan.
Pembangunan bendungan Sungai Gong, dengan anggaran senilai 238 miliar lebih, yang menggunakan sumber dana dari APBN, dikerjakan oleh PT Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana, dikerjakan selama tiga tahun yakni dari akhir 2015 hingga akhir 2018.
Waduk bendungan Sei Gong yang dapat memasok air baku 400 liter per detik, merupakan bendungan tipe urugan tanah dengan tinggi 12 meter dan memiliki luas genangan air 356 hektar. Tujuan awal dibangun guna mengantisipasi krisis air bersih masyarakat Batam, Rempang dan Galang atau Barelang. Sayangnya proyek yang diresmikan Presiden R I Joko Widodo pada Maret 2017 silam terkesan menjadi proyek mubajir.
Betapa tidak, bendungan yang dapat menampung air mencapai 11 juta meter kubik, disebut sebut masih bermasalah, dimana waduk yang dibangun kabarnya belum bisa memproses air berkadar garam untuk dijadikan air tawar.
Pantauan R m newstv di lapangan, saat ini sejumlah perumahan dan perkantoran yang telah di bangun di area komplek bendungan Sungai Gong tersebut, tampak masih kosong dan tidak berpenghuni, di halaman perumahan dan perkantoran terlihat mulai semak dengan rumput seperti tidak terawat. Komplek itu juga hanya dijaga oleh tiga orang Sekurity secara bergantian.
Bahkan, diujung waduk terdapat satu mesin pompa air yang berada di dalam sebuah gedung tampak kondisinya sudah berkarat, kemungkinan karena sudah lama tidak dipergunakan.
Dari Batam Tim Redaksi R m newstv mewartakan.
Ещё видео!