#skybridge #integrasi #mrtjakarta #mrtfase2 #mrtindonesia #lrtjakarta #krlmania #krljakarta #krljabodetabek #proyekmrt #mrtharmoni #mrtkota #jakartakota #glodok #manggabesar #lebakbulus #tangerang #tangsel #mrttangerang #kebajoran #meester #cornelis #tod #transit #oriented #development #jakarta
Video ini diambil: Minggu Ke-3 July
Video sebelumnya diambil: Minggu Ke-1 Juni
[ Ссылка ]
Jembatan layang (Skyway/Skybridge) adalah sejenis jembatan yang berbentuk jembatan pejalan tertutup antara dua bangunan untuk melindungi pejalan kaki dari cuaca yang buruk. Biasanya, jembatan udara dimiliki oleh sebuah perusahaan, yaitu bukan ruang umum. Jembatan layang selalu menyambungkan lantai-lantai terendah di atas lantai bawah (lantai bawah tanah), tetapi ada yang jauh lebih tinggi, seperti di Menara Kembar Petronas, SWFC dan Kingdom Centre. Ruangan dalam bangunan yang dihubungkan oleh jembatan ini biasanya dikhususkan kepada bisnis ritel, jadi kawasan sekitar jembatan bisa berfungsi seperti pusat perbelanjaan. Kawasan bukan perdagangan yang mempunyai bangunan yang begitu rapat, seperti kampus/universitas, juga biasanya ada jembatan udara atau terowongan bawah tanah sebagai penghubung antarbangunan.
Kebajoran masuk dalam Kabupaten Meester Cornelis (Jatinegara)
Dalam resolusi tahun 1854, Residentie Batavia terdiri dari tujuh afdeeling (semacam kabupaten): Tangerang, Batavia, Weltevreden, Meester Cornelis, Tandjong, Tjibinoeng dan Buitenzorg. Afdeeling Stad en voorsteden Batavia, de hoofdstad der Residentie dan wilayah sekitarnya: Molenvliet; Noordwijk, Rijswijk, Batoe toelis; Pasar baroe; Parapattan; Tanah-abang (Tanabang); Weltevreden, Kramat: Struiswijk; Goenoeng Sari; Tanah Njonja. Afdeeling Meester Cornelis: Meester Cornelis, hoofdplaats der Afdeeling dan wilayah sekitar yakni Zuiden van Weltevreden: Bekassi, aan de Tji-Lingsi en den Krawangschen weg (lihat Dr. Hollander, 1869). Sejauh ini kampong Kebajoran termasuk wilayah Afdeeling Meester Cornelis. Hal ini terindikasi bahwa wilayah Afdeeling Meester Cornelis termasuk wilayah Zuiden van Weltevreden
Jakarta adalah ibu kota Indonesia dengan penduduk sebanyak 10 juta jiwa. Diperkirakan bahwa lebih dari empat juta penduduk di daerah sekitar Jabodetabek menempuh perjalanan ke dan dari kota setiap hari kerja. Masalah transportasi semakin mulai menarik perhatian politik dan telah diprediksikan bahwa tanpa terobosan transportasi utama, kemacetan akan membanjiri kota dan akan menjadi kemacetan lalu lintas yang sangat parah sehingga kendaraan tidak bisa bergerak bahkan pada saat baru keluar dari garasi rumah pada tahun 2020.
Sejak tahun 1980 lebih dari dua puluh lima studi subjek umum dan khusus telah dilakukan terkait dengan kemungkinan sistem Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta. Salah satu alasan utama yang menunda penanggulangan masalah ini adalah krisis ekonomi dan politik 1997-1999. Sebelum krisis, sebuah Build-Operate-Transfer (BOT) yang dianggap sebagai bagian dari MRT baru melibatan sektor swasta. Setelah krisis, rencana mengandalkan BOT untuk menyediakan pembiayaan terbukti tidak layak dan proyek MRT kembali diusulkan sebagai skema yang didanai pemerintah.
Transportasi umum di Jakarta saat ini hanya melayani 56% perjalanan yang dilakukan oleh komuter sehari-hari. Angka ini perlu ditingkatkan mengingat Jakarta adalah kota dengan tingkat rata-rata pertumbuhan kendaraan bermotor sebesar 9,5% per tahunnya yang jauh melebihi panjang jalan dengan kenaikan hanya sebesar 0,01% antara tahun 2005 dan 2010.
Tahapan Pembangunan
Tahap 1 (Lebak Bulus–Bundaran HI)
Tahap 2 (Bundaran HI–Kampung Bandan)
Definisi TOD
Kawasan Transit Oriented Development (TOD) merupakan kawasan campuran permukiman dan komersil dengan aksesibilitas tinggi terhadap angkutan umum massal, dimana stasiun angkutan umum massal dan terminal angkutan umum massal sebagai pusat kawasan dengan bangunan berkepadatan tinggi.
Dalam perencanaan perkotaan, pengembangan berorientasi transit (bahasa Inggris: transit-oriented development, disingkat TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah ruang perumahan, bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari angkutan umum.
Dengan melakukan hal tersebut, TOD bertujuan untuk meningkatkan penumpang angkutan umum dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi dan dengan mempromosikan pertumbuhan kota yang berkelanjutan.
Sebuah TOD biasanya mencakup perhentian transit pusat (seperti stasiun kereta api, atau perhentian kereta api ringan atau bus) yang dikelilingi oleh area mixed-use dengan kepadatan tinggi, dengan area yang kepadatannya lebih rendah menyebar dari pusat ini. Sebuah TOD juga biasanya dirancang untuk lebih dapat dilalui dengan berjalan kaki dibandingkan dengan area terbangun lainnya, melalui penggunaan ukuran blok kota yang lebih kecil dan mengurangi luas lahan yang dikhususkan untuk mobil.
Sumber: Wikipedia
Cheers
Onroad Channel Indonesia
Media by: Bang Aris | TV
Ещё видео!