Dampak perubahan iklim sudah mulai terasa seperti meningkatna curah hujan hingga banjir dimana-mana. Tidak ada yang bisa disalahkan untuk perubahan iklim terjadi karena ulah kita sendiri,
Akumulasi gas CO2 di atmofer menyebabkan efek gas rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim.
Pertanian dan peternakan juga turut menyebabkan perubahan iklim, menyumbang 18,4 gas rumah kaca dunia.
Emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia sebesar 259,1 juta ton CO2 pada 2021.
Sektor Pertanian memiliki kontribusi emisi gas rumah kaca 13% terhadap total emisi gas rumah kaca di Indonesia, meskipun demikian sektor pertanian merupakan sektor yang paling rentan dan sensitif terhadap perubahan iklim.
Proyeksi emisi gas rumah kaca pada Sektor Pertanian terhadap emisi gas rumah kaca di Indonesia diperkirakan pada tahun 2030 diperkirakan sebesar 478.503,66 Gg CO2 eq. Adapun capaian potensi penurunan emisi GRK pada tahun 2019 untuk sektor pertanian 13.395,76 Gg CO2 eq.
Pertama bahwa istilah [emisi karbon]([ Ссылка ]) =, dalam konteks pemanasan global dan perubahan iklim, mencakup enam jenis gas yang memiliki efek [gas rumah kaca]([ Ссылка ]).
Tiga diantaranya adalah gas karbon dioksida (CO2), gas metana (CH4) dan gas nitrogen oksida (N2O). Tiga jenis gas ini adalah gas rumah kaca yang terkait aktivitas pertanian.
Tiga aktivitas yang paling banyak menghasilkan gas rumah kaca
1. Pengelolaan limbah kotoran hewan yang tidak baik ini menghasilkan gas metana
2. Pembakaran untuk pembukaan lahan atau sisa hasil panen mengeluarkan gas Carbon Dioksida
3. Penggunaan pupuk dan pestisida dalam pengolahan tanah, melepaskan gas nitrogen oksida
Tagar: #pertanian #perubahaniklim
Chapter video :
Ещё видео!