TRIBUN-VIDEO.COM, KOTA SERANG - SJ (8), seorang pelajar di Sekolah Dasar (SD) diamankan polisi di kediamannya, Sabtu (9/4/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.
SJ adalah terduga pelaku pembacokan terhadap remaja saat perang sarung.
Dia kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit yang disembunyikan di dalam sarung.
"Mengajak perang sarung namun tersangka membawa sajam jenis celurit," kata Kapolres Serang Kota AKBP Maruli Ahiles Hutapea kepada TribunBanten.com melalui pesan instan, Minggu (10/4/2022).
Insiden itu berawal pada saat kedua kelompok terlibat perang sarung pada Selasa (5/4/2022) sekira jam 02.00 WIB.
Saat tiba di lokasi Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, SJ dan kelompoknya membawa sajam yang disimpan dalam sarung.
BRP, pelajar berusia 13 tahun, bersama temannya lari tunggang langgang.
Namun, BRP terjatuh dan dibacok oleh SJ pada bagian kepala dan mengalami robek.
"Kemudian melakukan pembacokan sebanyak satu kali ke arah kepala korban, sehingga korban mengalami luka robek di kepala," kata Hutapea.
Akhirnya, BRP dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
SJ melanggar pasal 80 ayat 2 Undang-undang perlindungan anak.
Saat ini SJ sedang ditangani oleh unit terkait.
Sebelumnya sebanyak 21 orang diamankan karena diduga hendak melakukan perang sarung saat sahur.
Insiden itu terjadi di gerbang Perumahan Grand Walantaka, Kelurahan Pageragung, Kecamatan Walantaka Kota Serang, Rabu (6/4/2022) pukul 01.30 WIB.
"Sarung diikat bagian ujung dan dipukulkan ke lawan, dengan maksud mencari pemenang," ujar Kasi Humas Polres Serang Kota, Iptu Iwan Sumantri kepada TribunBanten.com melalui pesan singkat, Kamis (7/4/2022).
Rencananya, dua kubu akan melakukan perang sarung antara Kampung Tegal Kembang, Kelurahan Pipitan dan Kampung Sadik Kelurahan Pageragung Kecamatan Walantaka.
Kedua kubu sudah saling berhadapan untuk perang sarung, namun berhasil digagalkan oleh petugas patroli Polsek Walantaka.
Menurut Iwan, anak-anak itu mengisi waktu menunggu sahur dengan perang sarung.
Kemudian, apabila salah satu kubu menang perang sarung, maka akan dipertandingkan kembali.
Lalu sarung diisi batu.
"Kebiasaan perang sarung diisi batu sudah menjadi kebiasaan warga setempat yang mengakibatkan kericuhan," kata dia.
Atas perbuatannya, polisi mengamankan puluhan anak itu dan memanggil orang tuanya.
"Kami berikan imbuan kepada anak untuk tidak mengulangi perbuatannya dan kepada orang tua agar selalu mengawasi anaknya untuk tidak mengulai perbuatan lagi," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Bocah 8 Tahun Bacok Teman Sebaya dengan Celurit, Korban Sempat Terjatuh saat Duel Perang Sarung, [ Ссылка ].
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Ещё видео!