Prasasti Canggal ditemukan di bukit atau Gunung Wukir pada tahun 1879.
Berbentuk stela batu, bagian terbesar inskripsi itu konon ditemukan di lereng bukit masuk wilayah Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Salam, Magelang.
Potongan kecilnya, ditemukan terpisah di dekat pintu masuk halaman candi yang dibangun Raja Sanjaya. Prasasti sangat penting itu kini ditempatkan di ruang koleksi utama Museum Nasional Jakarta (Museum Gajah).
Masyarakat di sekitar Bukit Wukir, Dusun Carikan, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang menggelar ritual dan prosesi unik, yakni sedekah Gunung Wukir. Prosesi ini merupakan bentuk penghormatan pada keberadaan benda cagar budaya berupa Candi Canggal atau yang lebih dikenal Candi Gunung Wukir. Selain itu, sebagai bentuk pengenalan kembali sejarah Mataram kuno kepada generasi muda.
Masyarakat di sekitar Bukit Wukir, Dusun Carikan, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang menggelar ritual dan prosesi unik, yakni sedekah Gunung Wukir. Prosesi ini merupakan bentuk penghormatan pada keberadaan benda cagar budaya berupa Candi Canggal atau yang lebih dikenal Candi Gunung Wukir. Selain itu, sebagai bentuk pengenalan kembali sejarah Mataram kuno kepada generasi muda. (Tribun Jogja/ Agung Ismiyanto)
Ia ditempatkan di pojok ruangan lantai tiga gedung utama, berdekatan dengan Prasasti Pereng, Prasasti Kelurak, dan prasasti-prasasti lain yang kondisinya masih sangat baik.
Dalam pembacaan berbagai ahli kuna, angka tahunnya terbaca sama, 654 Saka atau 732 Masehi
#arsipsejarah #prasasti #sanjaya #kerajaanmataramkuno
Ещё видео!