Pertanyaan : bahaya resesi ekonomi dunia 2020 atau dampak resesi global tahun 2019, serta perbedaan krisis ekonomi dan resesi ekonomi akan di jawab di sini.
SUBSCRIBE : [ Ссылка ]
Pada dasarnya baik resesi atau pun depresi semua merupakan jenis krisis. Jadi krisis di sini adalah penamaan secara umum, sedang resesi adalah jenisnya dimana baru terjadi kalau penurunan pertumbuhan ekonomi (PDB / GDP) berlansung selama 2 kuartal atau lebih dalam setahun.
Banyak ekonom yang menilai, termasuk Sri Mulyani, bahwa resesi global akan terjadi bila imbal hasil obligasi (Indonesia = SUN, Amerika Serikat = US Treasury) jangka panjang 10 tahun lebih rendah dari imbal hasil (yield) jangka pendek antara 2-5 tahun.
Dari hasil pengamatan saya pribadi juga demikian, dimana inverted yield curve memang lebih tepat mengukur kapan terjadinya resesi, dibanding GDP, karena kurva imbal hasil terbalik tersebut juga efek dari penurunan PDB.
Data terbaru menunjukkan bahwa PDB Amerika hanya tumbuh 2% dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,5%. Dan beberapa negara lainnya juga demikian, seperti:
Singapura Q2 2019: PDB hanya naik 0,1% (yg terendah di 10 thn terakhir)
Jerman Q2 2019 : PDB minus 0,1
Argentina Q1 2019 : minus 5,8%, kelanjutan tren penurunan thn sebelumnya.
Inggris Q2 2019 : Perlambatan 1,8% dibanding kuartal sebelumnya
Indonesia sendiri pertumbuhan ekonominya masih terjaga, walau ada penurunan dari espektasi pemerintah sebelumnya. Tumbuh 5,05% di kuartal 2 2019, turun sedikit dibanding kuartal 1 sebelumnya yang mencapai 5,1%.
Lebih lengkapnya soal resesi ekonomi 2020 ini silahkan kunjungi:
[ Ссылка ]
Ещё видео!