#perguruanpencaksilatterumbubanten #padepokanpagerkeraton
#tutorial #jurus#dasar #terumbu #banten #kembang #kalangan
#pencaksilatindonesia
#pencaksilatterumbubanten
#pencaksilattradisional
#pencaksilatbandrong
penampilan para se olah dalam acara milad padepokan jaya laksana
sehat selalu guru guruku..
1. abah yusro al marhum
2. abah mahdi
3. abah minggu tilar
4. Abah bali
5. bapak dahlan
6. kang tawi
7.kngg jahuri
8, kang kajum
9, kang yuni
silat terumbu banten memiliki 9 dasar jurus
di mana jurus 1 sampai 4 bertahan satu langkah
Dan jurus 5 sampe 8.. 2 langkah sampai 3 langkah..
Sedangkan jurus 9 dia memiliki 4 putaran yg dimana perapatan dengan kaki bnyak melangkah
asal usul silat terumbu banten
Jawara adalah salah satu identitas masyarakat Banten, yaitu masyarakat senior yang menghadiri tradisional yang disebut silat. Di Banten hari ini banyak aliran silat. Lalu yang diperlukan yang asli silat Banten?
Untuk menjawab pertanyaan itu, tentu saja harus dilakukan suatu penelitian yang sesuai, karena itu berkaitan dengan jati diri dan budaya orang Banten yang sebenarnya.
Menurut Prof Dr Yoyo Mulyana M.Ed, penelitian tentang budaya harus dilakukan oleh manusia yang mewarisi tentang suatu budaya, penelitian teks, dan penemuan artefak.
Hits Banten belum ditemukan kedua belum terakhir, namun belum ada manusia selaku pewaris ilmu silat Banten masih bisa kita temui hari ini, di bertemu adalah M
Dari Hilman Banten Hits mendapatkan cerita, yaitu Silat Terumbu merupakan perguruan silat yang diterima di Banten. Menurutnya yang menciptakan kekhasan 9 jurus dasar Silat Terumbu adalah waliyullah Syeikh Abdul Kahfi, dengan nama Jurus Wahyu Taqwa.
Muridnya adalah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dan putra sang sunan Prabu Sabakinking alias Sultan Maulana Hasanudin, raja pertama di kesultanan Banten.
“Para pewaris ilmu Silat Wahyu Taqwa ini, pada era setelah kemerdekaan membentuk organisasi Terumbu Banten. Hari ini orang taunya Terumbu Banten saja, tidak mengingat sejarah awalnya, ”paparnya Jum'at (26/6/2015) di Kota Serang.
Silat tersebut pada era kolonial berkembang, para Jawara yang pada era itu adalah tangan kanan Ulama dan Kesultanan Banten, menggunakan ilmu bela diri untuk mendapatkan Banten dari gempuran Belanda.
Ketika Kesultanan Banten dihancurkan, para Jawara yang setia kepada Ulama dan bumi Banten tidak pernah berhenti melawan sampai Banten dibumi hanguskan.
Cerita sejarah yang menunjukkan kompilasi yang diusung oleh Banten, tidak ada cerita selain tentang sengit yang berasal dari seluruh lapisan masyarakat Banten. Pilihannya orang Banten mati dipertahankan, atau Belanda yang harus hengkang.
Kembali ke Silat Terumbu, kompilasi siapakah guru Silat Terumbu Banten yang masih ada dan disegani, Hilman mengatakan bahwa Sang Guru punya nama Abah Mahdi, yang sekarang tinggal di Desa Terumbu Kecamatan Kasemen Kota Serang, tak jauh dari reruntuhan Keraton Surosowan
