Letaknya yang dekat dengan kawasan pegunungan, menjadikan Kabupaten Semarang mempunyai banyak tempat menarik yang bisa dijadikan referensi tujuan wisata.
Salah satu tempat yang saat ini sedang menjadi tren adalah obyek wisata Watu Gunung di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Obyek wisata ini menawarkan keindahan alam dengan nuansa pegunungan.
Memasuki Desa Lerep, kepenatan hiruk pikuk kehidupan Kota mulai terlepaskan. Hawa sejuk khas pegunungan mulai terasa.
Dari luar, Watu Gunung terlihat seperti sebuah padepokan dengan beberapa joglo-joglo besar dan pondokan-pondokan kecil.
Saat memasukinya, terlihat batu-batu besar yang biasa ditemui di sungai atau curug. Pengunjung akan dibuat penasaran melihat apa lagi yang ada didalam karena tempatnya yang sangat luas.
Di sebelah kiri pintu masuk tampak sebuah danau dengan pondok-pondok kecil disekelilingnya. Jalan-jalannya pun laiknya di pegunungan dengan gemercik suara alir yang mengalir disepanjang jalan. Pohon-pohon besar yang teduh menjadi atap. Semuanya terlihat sangat cantik.
Beberapa fasilitas dimiliki oleh Watu Gunung antara lain kolam renang, danau, pemancingan dan restoran.
Kolam renang berada di bagian belakang. Terdapat tiga kolam renang yang langsung memanjakan mata, airnya berwarna biru dan dihiasi dengan air terjun dan bebatuan seperti air terjun di kaki gunung.
Sementara di danau, terdapat perahu yang bisa dipakai berkeliling oleh pengunjung yang datang. Untuk pemancingan, pengunjung dikenakan biaya tambahan dan membawa alat pancing sendiri. Kemudian, untuk restoran, hanya dibuka pada hari Minggu saja.
Kawasan ini tadinya tidaklah dibuka untuk umum melainkan hanya disewakan sebagai resepsi pernikahan.
“Sudah dibuka dari tahun 2006. Waktu itu hanya menjadi tempat resepsi pernikahan saja. Kemudian karena banyak tamu-tamu yang penasaran, akhirnya lima tahun lalu mulai dibuka untuk umum,”.
Watu Gunung sebelum dijadikan obyek wisata memang kerap dijadikan lokasi pernikahan dan sesi foto pra wedding. Bahkan Untuk pra wedding, menurut Bari, hampir setiap hari ada yang melakukan pengambilan foto. Latar belakang alam Gunung Ungaran menambah kecantikan pemandangan di Watu Gunung.
Nama Watu Gunung dipilih karena dahulu wilayah ini merupakan hutan pepohonan biasa, kemudian didesain menjadi sebuah taman yang dihiasi batu-batu yang diambil dari pegunungan.
“Batu-batu yang ada disini diambil dari gunung sungguhan. Ada yang dari Gunung Merapi juga Gunung Ungaran. Sedangkan untuk pohon-pohon disini ada yang sebagian ditanam baru ada yang memang sudah asli dari sini. Pohon pohon yang ada disini antara lain mangga, durian, sawit, coklat lalu yang memang sudah asli dari sini itu cengkeh, pala, dan pohon pisang, ” imbuh Bari.
Konsep alam dan etnik yang ditawarkan memang menjadi daya tarik dari Watu Gunung. Bari mengungkapkan, sang pemilik, Erry Sadewo, memang mempunyai ketertarikan pada kesenian. Hal itu terlihat pada masing-masing joglo dan pondok-pondok lainnya.
Bangunan yang kebanyakan terbuat dari kayu tersebut, dihiasi ukiran-ukiran khas jawa. Ukiran-ukiran itu diperoleh pemilik dari banyak daerah seperti Rembang, Kudus dan lainnya. Tidak hanya ukiran, tidak jauh dari gerbang masuk, terdapat joglo yang menggunakan hiasan batu-batu layaknya candi.
Jika berkunjung di akhir pekan, jangan kaget jika wisata ini dipenuhi pengunjung. Bari menuturkan, bila hari minggu dalam sehari bisa kedatangan 1.000 pengunjung.
Apabila masa-masa libur panjang seperti lebaran, Watu Gong bisa sampai menggunakan sistem buka tutup karena jumlah pengunjung yang overload.
Kedepannya, pihak manajemen akan melakukan penambahan fasilitas seperti kolam dan gazebo untuk menampung jumlah pengunjung yang terus naik.
Untuk memasuki wisata Watu Gunung, pengunjung dikenakan biaya Rp 25.000. sudah termasuk fasilitas kolam renang dan perahu di danau.
Akses menuju Watu Gunung tidaklah terlalu sulit. Lokasinya tidak begitu jauh dari pusat kota Ungaran, Kabupaten Semarang.
Jika datang dari arah Kota Semarang, ambil arah menuju Alun-Alun lama Ungaran di Jalan Pemuda. Setelah itu, lewati Jalan Kaligarang, lurus ikuti jalan nanti akan terlihat gapura Desa Lerep.
Jalannya sedikit naik turun karena memang berada di daerah pegunungan. Watu Gunung buka dari pukul 08.00 – 17.30.
#semarang
#semaranghebat
#ungaran
#kabsemarang
#wisatasemarang
Ещё видео!