Limboto, 30 Maret 2019 - Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar dan hak semua orang yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Meningkatkan ketersediaan air bersih dimasa mendatang merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan semua manusia.
Pada peringatan Hari Air Dunia ke 27 tahun 2019 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi II akan terus berupaya meningkatkan penyediaan layanan yang lebih baik dengan fokus pada menurunkan tingkat kehilangan air dan memanfaatkannya menjadi air yang dapat disuplai ke masyarakat. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi sungai sebagai salah satu sumber air.
Dengan sungai yang bersih maka akan mendekatkan akses masyarakat ke sumber air. Tentunya dukungan masyarakat dan institusi terkait akan membantu terlaksananya program ini. Pada akhirnya, akan tersedialah sumber air yangg memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Di daerah aliran Sungai Biyonga misalnya, kondisinya sudah penuh sampah. Menumpuk di bronjong sungai dan bahkan ditengah sungai. Bukannya air yang mengalir jadinya, tapi sampah.
Tumpukan sampah jika dibiarkan bisa berdampak pada kualitas air sungai yang tercemar. Talud yang masih berupa bronjong yang ditumpuki sampah akan cepat rusak.
Untuk mengatasi tumpukan sampah tersebut, BWS sulawesi II menggelar aksi bersih-bersih sungai Biyonga guna membersihkan sungai yang melibatkan dari semua unsur, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, komunitas, sampai ke masyarakat sekitar aliran sungai Biyonga.
Diharapkan dari kegiatan ini akan timbul Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
"Setelah dibersihkan, diharapkan masyarakat menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah di sungai,” kata Kepala BWS Sulawesi II Adenan Rasyid, ST, MT dalam sambutannya pada saat pencanangan aksi bersih-bersih sungai di Lapangan Kayu Merah kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. (WS)
#worldwaterday #HariAirDunia #waterforall #savewater
Ещё видео!