Try sebelumnya sempat menjadi perbincangan usai pengakuannya tidak memiliki uang usai purna tugas di karier kemiliterannya. Sebelum menjabat wakil presiden keenam di era Orde Baru mendampingi Soeharto, Try sempat menjabat sebagai Panglima ABRI (sekarang Panglima TNI) periode 1988-1993.
Try menyebut, jika rumah tersebut ialah rumah dinas yang pernah ia tempati saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (kasad).
Setelah tak lagi menjabat, ia kemudian ditawari untuk membeli rumah dinas tersebut agar bisa ditempati menjadi kediaman pribadi.
Saat ditawari, Try mengaku bahwa ia tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah tersebut. Padahal, pada saat itu ia termasuk orang terpandang jika melihat jabatannya di militer dan pemerintahan.
Sekitar tahun 1986 kata Try, ia ditawari untuk membeli rumah dinasnya seharga Rp85 juta. Karena tak memiliki uang, ia kemudian diperbolehkan untuk mencicil rumah tersebut selama 15 tahun.
Menurutnya, rumah dinas yang ia tempati itu masih diperlukan untuk digunakan kembali. Ia mengaku enggan berpangku tangan sementara dirinya melihat tak sedikit tentara di bawahnya masih banyak yang hidup kesusahan.
Tribun Sumsel/ Euis
Editor/Ebit
#short
Baca berita di ------- [ Ссылка ]
Follow Instagram --------- [ Ссылка ]
Like fanspage --------- [ Ссылка ]
Ещё видео!