Masuk sepekan perintah Presiden Jokowi kepada Kapolri untuk membuka kasus tewasnya Vina dan Eky ini secara terbuka, transparan, dan jangan ada yang ditutup-tutupi.
Perintah Presiden ini seperti dianggap angin lalu saja oleh Kapolri dan jajarannya di tingkat bawah. Belum ada tanda-tanda kemajuan yang berarti. Justru pihak lainlah yang terlihat mulai membuka misteri kasus ini satu persatu
Mulai beredar di publik CCTV tentang kejadian di malam naas tersebut. Tapi tentu belum bisa dipastikan apakah itu CCTV yang benar tentang kejadian itu atau tidak? Asli atau palsu.
Adalah pengacara Saka Tatal, terpidana yang sudah menjalankan hukumannya, Titin Prialianti, pernah menanyakan tentang CCTV ini dulu, pada saat persidangan 8 tahun yang lalu.
Dalam hitungannya, ada sekitar 7 CCTV di sekitar lokasi kejadian yang bisa dipakai untuk mengungkap kejadian ini yang sebenarnya. Siapa-siapa saja yang terlibat dalam kasus ini
Benarkah para terpidana saat ini, termasuk Pegi yang baru saja ditetapkan sebagai tersangka adalah pelaku yang sebenarnya? Ataukah ada pihak lain yang memang sengaja ditutup-tutupi?
Sayangnya, tak satu pun dari 7 CCTV itu yang dihadirkan dalam persidangan oleh penyidik. Alasan yang diingat Titin Prialianti waktu itu, CCTV-nya gelap dan penyidik tak punya ahli untuk menelaah CCTV itu.
Kalau benar begitu alasannya, memang sejak awal kasus ini tidak fair diungkap. Bisa jadi dugaan ada pihak yang dilindungi itu benar adanya. Tapi siapa?
Kok tega sekali menghukum orang yang tak bersalah dengan hukuman yang maksimal? Anak remaja yang putus sekolah, kuli bangunan, tulang punggung keluarga dari keluarga yang kurang mampu, dijadikan tumbal selama 8 tahun. Benar-benar tega dan sadis, kalau memang benar demikian.
Semoga saja perintah Presiden Jokowi pekan lalu, tak terlalu lama diterjemahkan oleh Kapolri dan jajarannya sampai ke bawah, untuk membuka kasus ini secara transparan dan tak ada lagi yang ditutup-tutupi.
Ещё видео!