Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
KERAJINAN gerabah yang dibuat oleh Marini (68), warga Blok Kebagusan Rt 02/12, Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, adalah pengrajin gerabah sejak kecil.
Gerabah yang dibuat Marini terbuat dari tanah liat sawah. Tanah liatnya berwarna hitam.
Sebelum dibuat, tanah tersebut diinjak-injak oleh pekerja.
Tujuannya, agar tanah tersebut benar-benar halus dan menyatu.
Menurut Marini, jika dihaluskan memakai mesin hasilnya tidak akan sehalus yang diinjak-injak oleh kaki.
Setelah itu, sebelum dicetak, tanah tersebut akan diremas-remas untuk memisahkan tanah dari batu-batu yang tersisa.
Setelah di remas-remas dan dirasa sudah cukup menyatu, barulah tanah tersebut dibuat di atas papan yang terbuat dari kayu.
Alat tersebut biasa disebut perbot. Bentuknya bulat dan akan diputar menggunakan kaki.
Tanah yanng sudah diremas tadi akan dibentuk pola di atas perbot.
Setelah jadi sesuai bentuk gerabah yang diinginkan, tinggal dijemur di bawah sinar matahari.
Jika cuaca mendung, satu gerabah membutuhkan waktu beberapa hari sampai kering.
Jika cuaca panas, satu gerabah akan kering dalam waktu satu jam. (*)
Video Production: Dicky Fadiar Djuhud
Ещё видео!